Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga Pangan 5 November: Beras hingga Minyak Goreng Naik, Bawang Turun
Advertisement . Scroll to see content

Harga Beras Masih Mahal, Perum Bulog Gencarkan Operasi Pasar

Selasa, 07 Februari 2023 - 21:02:00 WIB
Harga Beras Masih Mahal, Perum Bulog Gencarkan Operasi Pasar
Harga beras masih tinggi di pasaran menjelang Ramadan 2023. Untuk meredam kenaikan harga, Perum Bulog gencar melaksanakan operasi pasar.  (Foto: dok Perum BULOG)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Harga beras masih tinggi di pasaran menjelang Ramadan 2023. Untuk meredam kenaikan harga, Perum Bulog gencar melaksanakan operasi pasar

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menuturkan, operasi pasar menjadi alternatif untuk menekan harga beras saat ini. Pasalnya, beras yang dijual Bulog cukup murah atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp10.000 per kilogram (kg).

Meski begitu, langkah itu terbilang belum berhasil lantaran harga komoditas pangan itu masih mahal. Misalnya di DKI Jakarta, harga beras masih berada di angka Rp10.483 hingga Rp13.588 per kg.

Dia menilai, persoalan masih mahalnya harga beras karena ada oknum tertentu yang menguasai pasar dan memanfaatkan harga beras. Sehingga harga pangan dasar itu masih mahal. 

"Ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan beras ini untuk dia kuasai, nanti dia jual dnegan pasar dia, melihat peluangnya ada untuk menjual beras ini mahal, mendapat keuntungan yang berlipat-lipat," ujar pria yang akrab disapa Buwas, Selasa (7/2/2023).

Persoalan lainnya, lanjut dia, permintaan dan ketersediaan beras belum seimbang. Terkait ketersediaan, Perum Bulog memang menerima penugasan untuk mengimpor 500.000 ton beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP). 

"Beras masih dalam kondisi harganya tinggi karena memang karena demand dan supply tidak imbang harga jadi meningkat saat ini," tuturnya.

Buwas sebelumnya optimistis jika impor beras mampu menekan kenaikan harga di pasaran.

"Psikologisnya begitu, kita datangkan impor ada kepastian barang, dan ketika pasar sudah mengetahui Bulog punya barang maka sangat diyakini harga akan bisa terkendali,” ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut