JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap bahwa permintaan beras SPHP tetap tinggi meskipun harganya naik. Hal itu marena harga beras SPHP masih menjadi salah satu yang termurah di pasaran.
Menurut Bayu, beras SPHP diminati lantaran menawarkan kualitas yang sama dengan beras pasaran namun dengan harga yang lebih rendah. Ia juga menyampaikan harga beras SPHP cenderung stabil dan produk tersebut semakin dikenal oleh masyarakat.

KPR BSI (BRIS) Tembus Rp1 Triliun per Bulan, Gen Z dan Milenial Jadi Andalan Pertumbuhan
"Kalau dilihat dari permintaan, masih tetap tinggi. Kenapa? Karena meskipun naik sesuai dengan relaksasi yang disediakan, tetapi harga beras SPHP masih tetap salah satu yang termurah untuk kualitas yang sama," ujarnya di sela-sela peresmian D'GAT 55 Mini Boss Food yang berlangsung di Jakarta, Senin (27/5/2024).
"Jadi masyarakat saya kira sudah makin mengenal brand ini, dan Bulog terus menyediakan beras SPHP di masyarakat. (Harganya) Masih stabil," tutur Bayu.

Polisi Temukan 2 Ton Beras SPHP Bulog Diselewengkan ke Kemasan Premium
Untuk diketahui, kenaikan harga beras SPHP mulai berlaku pada 1 Mei 2024 lalu. Hal ini berdasarkan surat Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 142/TS/02.02/K/4/2024 tentang Penugasan SPHP Beras tahun 2024.
Mengutip keterangan resmi perusahaan, HET beras yang disubsidi pemerintah itu naik dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram (kg). Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi.

Siasati Harga Beras yang Terus Meroket, Mendag Sarankan Masyarakat Beli Beras SPHP
Harga beras Bulog di wilayah Sumatera lainnya (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan naik dari Rp11.300 menjadi Rp13.100. Kemudian, kenaikan HET beras di Maluku dan Papua menjadi Rp13.500 dari harga sebelumnya, yaitu Rp11.800.
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku