Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Konsumsi Minyak Sawit Nasional Tahun Ini Naik 5,13%, Tembus 18,5 Juta Ton
Advertisement . Scroll to see content

Harga CPO Turun 11,70 Persen Pekan Lalu, Bagaimana Nasibnya Pekan Ini

Senin, 11 Juli 2022 - 14:05:00 WIB
Harga CPO Turun 11,70 Persen Pekan Lalu, Bagaimana Nasibnya Pekan Ini
Harga CPO diperkirakan masih mengalami tren penurunan karena tingginya produksi dan persediaan. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mengalami penurunan sebesar 11,70 persen sepanjang pekan lalu. Diperkirakan tren penurunan harga CPO masih berlangsung, seiring dengan melimpahnya produksi dan persediaan. 

Pada awal pekan ini, Senin (11/7/2022), Bursa Berjangka Malaysia ditutup dan akan dibuka kembali Selasa (12 Juli 2022). Data Investing Jumat (8/7/2022) menunjukkan kontrak CPO c3 Malaysia ditutup naik 0,41 persen di 4.157 ringgit per ton. Jika dihitung sejak level tertingginya pada 9 Maret 2022 di 7.268 ringgit per ton, maka harganya telah anjlok 42,8 persen.

Penurunan harga komoditas andalan Indonesia itu terjadi seiring dengan melimpahnya produksi dan persediaan. Pemerintah RI terus menggenjot perusahaan untuk memaksimalkan ekspor dengan harapan tangki-tangki minyak dapat tersalurkan.

Pada awal Juli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan bahwa perusahaan yang telah memenuhi penjualan dalam negeri dapat mengekspor tujuh kali lipat jumlah penjualan domestik yang mulai berlaku pada 1 Juli.

Dikutip dari Reuters, Senin (11/7/2022), tingginya persediaan telah membebani harga tandan buah segar (TBS) sawit, yang menuai kritik dari petani di tengah puncak musim panen.

Meskipun sedang aktif mendorong ekspor, Indonesia bakal meningkatkan konsumsi dalam negeri dengan meningkatkan kandungan bahan bakar berbasis minyak sawit ke dalam biodiesel menjadi 35 persen dari yang semula 30 persen, atau yang dikenal sebagai B35.

Pejabat senior Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, pada Jumat malam (8/7/2022), menuturkan kebijakan itu akan diberlakukan mulai 20 Juli 2022, sebagaimana diwartakan Reuters.

Dari sisi permintaan, India, sebagai salah satu konsumen CPO terbesar dunia, menyatakan tetap membutuhkan pasokan dari Indonesia di tengah persaingan minyak nabati sejenis.

“Kapal tanker minyak sawit dari Malaysia dan Indonesia membutuhkan waktu 8-10 hari untuk tiba di India. Demikian pula minyak kedelai dari Argentina dan Brazil adalah 40-45 hari. Mengingat penurunan harga minyak sawit internasional, dan lebih sedikit waktu untuk membawa kargo, wajar jika harga minyak sawit menjadi lebih murah terlebih dahulu sebelum minyak lainnya,” kata BV Mehta, Direktur Eksekutif Solvent Extractors' Association of India (SEA).

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut