Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bapanas Ungkap Beras Deflasi di Akhir 2025, Harga Turun 3 Bulan Berturut-turut
Advertisement . Scroll to see content

Harga Gabah di Tingkat Petani Naik Hingga 3,37 Persen di Agustus 2021

Rabu, 01 September 2021 - 19:35:00 WIB
Harga Gabah di Tingkat Petani Naik Hingga 3,37 Persen di Agustus 2021
Harga gabah di tingkat petani naik hingga 3,37 persen di Agustus 2021. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan harga gabah di tingkat petani naik 3,19 persen hingga 3,37 persen di Agustus 2021, dibandingkan bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, mengatakan selama Agustus 2021, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp4.448,00 per kg atau naik 3,19 persen. Sedangkan rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani juga meningkat 3,37 persen menjadi Rp5.038,00 per kg. 

Menurut dia, peningkatan harga gabah di tingkat petani turut diikuti oleh kenaikan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) yang kerap dijadikan indikator kesejahteraan petani nasional. 

"Secara keseluruhan, NTP pada bulan Agustus 2021 mencapai 104,68 atau meningkat 1,16 persen dari bulan sebelumnya. Sementara NTUP juga mengalami kenaikan, mencapai 104,80 atau meningkat 1,00 persen dari bulan sebelumnya," kata Setianto, dalam konferensi pers secara daring, Rabu (1/9/2021). 

Dia menjelaskan, kenaikan NTP dan NTUP bulan Agustus ini tak lepas dari meningkatnya indikator kesejahteraan petani subsektor tanaman pangan.

“NTP tanaman pangan mencapai 97,65 atau meningkat 1,39 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara NTUP tanaman pangan mencapai  97,79 atau meningkat 1,24 persen dibanding bulan sebelumnya,” ujar Setianto. 

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, mengungkapkan harga gabah di tingkat petani sangat penting untuk terus dijaga. Menurutnya, petani harus bisa menikmati keuntungan dari hasil produksi.

“Data bulan Agustus ini menunjukkan bahwa harga gabah di tingkat petani menjadi penting bagi penerimaan pendapatan petani. Karena itu, gabah di tingkat petani harus bisa diserap dengan harga yang bisa menguntungkan bagi mereka,” tutur Kuntoro. 

Dia mengungkapkan, harga gabah di tingkat petani yang terbilang baik pada bulan ini juga masih diikuti dengan stabilnya harga dan tersedianya stok beras di pasar.

“Berdasarkan data BPS, harga beras di tingkat grosir dan eceran masih cenderung stabil, yaitu sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,03 persen,” ujar Kuntoro. 

Dari sisi produksi dan stok beras pun kondisi masih sangat sangat terkendali. Sampai dengan minggu ketiga Agustus 2021, stok beras nasional mencapai 7,60 juta ton, masing-masing tersebar di penggilingan 1,52 juta ton, pedagang 708 ribu ton, dan Bulog sebesar 1,16 juta ton. 

Menurut Kuntoro, Kementan selalu fokus menangani produktivitas dan budidaya. Sementara itu, soal harga dan stabilitas pangan pun ditangani bersama dengan kementerian dan Lembaga lain.

“Kementan terus berupaya mendorong hilirisasi produk pertanian agar memiliki nilai tambah sehingga petani pun bisa memiliki keuntungan yang layak seraya produksi pun terus meningkat. Sesuatu yang perlu kita syukuri, produksi beras selama kurang lebih dua tahun ini aman terkendali,” ujar Kuntoro.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut