Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemendag Musnahkan 16.591 Balpres Pakaian Bekas Impor Ilegal, Tindak Tegas Pelanggaran
Advertisement . Scroll to see content

Harga Kedelai Masih Mahal, Bapanas Bakal Panggil Stakeholder Pekan Depan

Sabtu, 18 Maret 2023 - 14:10:00 WIB
Harga Kedelai Masih Mahal, Bapanas Bakal Panggil Stakeholder Pekan Depan
Bapanas akan memanggil stakeholder untuk membahas harga kedelai yang masih mahal. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bakal memanggil stakehokder untuk membahas harga kedelai yang masih mahal di pasaran. Stakeholder yang dipanggil, antara lain perwakilan Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga pedagang. 

Pernyataan itu, disampaikan Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, dalam program Polemik dengan tema "Jelang Ramadan Stok Pangan Aman?" yang dipantau secara daring dari youtube MNC Trijaya, Sabtu (18/3/2023). 

"Senin atau Selama pekan depan, kami akan panggil Stakeholder untuk membahas harga kedelai, kenapa harga di eceran msh tinggi? kemungkinan besar teman-teman di pengecer masih memiliki stok lama," kata Astawa. 

Selain membahas harga kedelai, lanjutnya, Bapanas juga akan membahas stok dan harga komoditas impor lainnya, yaitu bawang putih, Ketut menyebutkan pihaknya telah mendapat informasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait stok.

"Sehingga kita akan panggil itu juga agar realisasinya sebelum atau minimal pertengahan bulan puasa sudah masuk sehingga harga masih bisa terkendali walau sekarang juga masih terkendali sekitar Rp35 smpe Rp36 ribu per kilogram dan itu menurut kami masih wajar," ungkap Astawa. 

Sementara dari sisi daging, Ketut mengungkapkan berdasarkan informasi dari Perum Bulog, pertengahan Ramadhan juga sudah masuk sehingga harga juga bisa dikendalikan.  

"Terakhir gula konsumsi saya kira masih flat harganya antara Rp13.500 smpe Rp14.000 shngga menurut kami gula masih relatif harganya masih bisa kita tolerir kenaikannya," tutur Ketut. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut