Harga Komoditas Ini Berpeluang Meroket Imbas Perang Rusia-Ukraina
JAKARTA, iNews.id - Perang Rusia-Ukraina kemungkinan berlangsung lama, apalagi setelah tewasnya Jenderal Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, oleh rudal pasukan Ukraina. Terkait dengan itu, ada beberapa komoditas yang harganya berpeluang meroket imbas perang Rusia-Ukraina.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan ada beberapa komoditas yang berpeluang meroket akibat dampak perang Rusia-Ukraina. Komoditas itu, antara lain emas, minyak mentah Brent, gandum dan jagung.
Menurut dia, harga emas bakal meroket di tengah ketidakpastian berakhirnya perang Rusia-Ukraina. Aset emas lebih diminati karena dinilai sebagai lebih aman dibandingkan dengan aset lain lainnya.
Pelaku pasar akan lebih memilih untuk berlindung pada produk emas. Permintaan akan produk emas tinggi, membuat harga emas menjadi naik. Untuk support dan resisten emas ada di 1.880-2.150 dolar Amerika Serikat (AS).
Sedangkan harga minyak mentah Brent akan meroket seiring dengan suplai yang terganggu akibat dampak perang Rusia-ukraina. Brent adalah bahan bakar pesawat (Avtur). Harga minyak Bret diperkirakan berada di kisaran 85-115 dolar AS.
"Sesuai dengan prediksi harga emas dan minyak mentah terjadi GAP UP. Untuk emas dari USD1882 terbang ke USD1930, minyak WTI 90-99 dolar AS," kata Ibrahim dalam keterangan resminya, Senin (28/2/2022).
Dia mengungkapkan, perang Rusia-Ukraina yang diperkirakan berlangsung lebih dari 5 hari sesuai perkiraan Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga dapat memicu efek domino yang akan membuat harga komoditas gandum dan jagung meroket.
"Tak hanya minyak, harga pangan lain seperti gandum dan jagung dikabarkan ikut meroket. Harga pangan global mendekati level tertinggi dalam 10 tahun terakhir," ujar Ibrahim.
Editor: Jeanny Aipassa