Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Alasan Rusia Abstain dalam Voting Resolusi PBB Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Dunia Melonjak Dipicu Kekhawatiran Pemberontakan Tentara Bayaran Rusia

Senin, 26 Juni 2023 - 14:35:00 WIB
Harga Minyak Dunia Melonjak Dipicu Kekhawatiran Pemberontakan Tentara Bayaran Rusia
Ilustrasi harga minyak. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Harga minyak dunia melonjak pada perdagangan Senin (26/6/2023), dipicu kekhawatiran investor terkait pemberontakan tentara bayaran Rusia pada pekan lalu. 

Pemberontakan tersebut memunculkan kekhawatiraan tentang ketidakstabilan politik di Rusia dan dampak potensial pada pasokan minyak dari salah satu produsen terbesar di dunia.

Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka dan West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,4 persen pada hari Senin, mengupas beberapa kenaikan setelah naik sebanyak 1,3 persen pada awal perdagangan Asia. 

Brent diperdagangkan 27 sen lebih tinggi pada 74,12 dolar AS per barel pada 0234 GMT, sementara WTI naik 28 sen pada 69,44 dolar AS per barel.

Walaupun bentrokan antara Pemerintah Rusia dan kelompok tentara bayaran Rusia Wagner dapat dihindari pada hari Sabtu (24/6/2023) setelah tentara bayaran bersenjata lengkap menarik diri dari kota Rostov di selatan Rusia. 

Meski demikian, tantangan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang cengkeraman Presiden Vladimir Putin pada kekuasaan dan kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan pasokan minyak Rusia.

Analis RBC Capital Markets, Helima Croft mengatakan ada kekhawatiran bahwa Putin akan mengumumkan darurat militer dan memberhentikan aktivitas pda pelabuhan pemuatan utama dan fasilitas energi, yang berpotensi menghentikan jutaan barel ekspor minyak.

"Ini adalah pemahaman kami bahwa Gedung Putih secara aktif terlibat dalam menjangkau produsen utama domestik dan asing tentang perencanaan kontingensi untuk menjaga pasar dipasok dengan baik jika krisis berdampak pada produksi Rusia," ujar Analis RBC Capital Markets, Helima Croft, dilansir Reuters, Senin (26/6/2023).

Analis Goldman Sachs mengatakan pasar mungkin memberi harga pada probabilitas yang cukup tinggi bahwa volatilitas domestik di Rusia menyebabkan gangguan pasokan. Namun, dampaknya mungkin terbatas karena fundamental spot tidak berubah, tambah para analis.

Di sisi lain, baik Brent dan WTI turun sekitar 3,6 persen minggu lalu karena kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserves dapat melemahkan permintaan minyak pada saat pemulihan ekonomi China juga telah mengecewakan investor setelah beberapa bulan data konsumsi, produksi, dan pasar properti yang lebih lembut dari perkiraan.

"Pertumbuhan ekonomi Tiongkok telah menjadi mimpi buruk bagi pasar komoditas, khususnya di minyak dan logam industri," kata analis CMC Markets Tina Teng.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut