Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Minyak Dunia Melonjak Imbas Konflik Israel-Iran
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Dunia Terkoreksi usai Cetak Level Tertinggi 2 Pekan, Ini Penyebabnya

Jumat, 28 Oktober 2022 - 10:27:00 WIB
Harga Minyak Dunia Terkoreksi usai Cetak Level Tertinggi 2 Pekan, Ini Penyebabnya
Harga minyak dunia terkoreksi usai cetak level tertinggi 2 pekan, ini penyebabnya. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia terkoreksi pada perdagangan hari ini, Jumat (28/10/2022). Padahal kemarin, sempat mencapai level tertinggi dalam dua pekan terakhir. 

Data ekonomi Amerika Serikat (AS) di kuartal III yang positif membantu meredakan kekhawatiran pasar atas perlambatan ekonomi. Namun, prospek pasokan yang ketat diperkirakan akan mendorong kenaikan harga.

Data perdagangan hingga pukul 09.45 WIB menunjukkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Januari susut 0,97 persen menjadi 86,98 dolar AS per barel. Sedangkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Januari 2023 turun 0,65 persen menjadi 94,42 dolar AS per barel.  

Meski begitu, WTI masih naik nyaris 4 persen pada pekan ini, sedangkan Brent menguat 1,2 persen. Keduanya menguat karena diuntungkan kenaikan permintaan minyak.

Sementara data PDB AS kuartal III yang dirilis Kamis lalu (27/10/2022) menunjukkan ekonomi terbesar dunia bernasib lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu  mematahkan kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut.

Di pasar minyak menunjukkan AS mencatatkan rekor atas nilai ekspor minyak pada pekan sebelumnya. Ini mengirimkan sinyal positif pada permintaan minyak mentah dunia.

Dilansir Investing, penurunan cukup besar dari persediaan bahan bakar juga menunjukkan minyak mentah AS tetap kuat meskipun inflasi dan suku bunga meningkat. Ke depan pasar akan fokus ke pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada minggu depan terkait kebijakan suku bunga. 

The Fed secara luas diperkirakan akan mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin dan memberi sinyal akan ada lebih banyak kenaikan. Itu merupakan langkah yang kemungkinan akan menyebabkan volatilitas jangka pendek di pasar minyak.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut