Harga Minyak Mentah Melemah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah melemah pada perdagangan, Senin (24/4/2023) imbas kekhawatiran tentang ekonomi global dan penerapan kebijakan pengetatan pasokan OPEC+ yang diprediksi tidak dapat memenuhi permintaan yang meningkat. Selain itu, kekhawatiran juga didorong proyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), Inggris dan Eropa yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan pada minggu pertama bulan Mei untuk mengatasi inflasi yang sangat tinggi.
Minyak mentah Brent menurun 48 sen atau 0,6 persen menjadi 81,18 dolar AS per barel. Sementara,minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di 77,39 dolar AS per barel turun 48 sen atau 0,6 persen lebih rendah.
“Data ekonomi AS yang lemah dan pendapatan perusahaan yang mengecewakan dari sektor teknologi memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi, sehingga investor bersikap lebih hati-hati dan menghindari risiko,” ujar analis CMC Markets, Tina Teng dikutip dari Reuters, Senin (24/4/2023).
Tak hanya itu, pemulihan ekonomi China yang bergelombang pascaCovid-19 juga mengaburkan prospek permintaan minyaknya, meskipun data bea cukai China menunjukkan jumlah impor minyak mentah negara tersebut mencapai rekor volume tertinggi pada bulan Maret.
Impor China dari negara pemasok teratas, yakni Rusia dan Arab Saudi, masing-masing mencapai 2 juta barel per hari (bpd).
Namun demikian, analis dan investor tetap optimis tentang pemulihan permintaan bahan bakar China menjelang paruh kedua tahun 2023.
Editor: Aditya Pratama