Harga Minyak Mentah Melemah di tengah Penguatan Dolar AS

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah melemah pada hari Selasa di tengah penguatan dolar AS. Sementara, investor mengalihkan fokus ke data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini.
Mengutip Reuters, penurunan ini terbatas karena meningkatnya ketegangan geopolitik dan harapan peningkatan permintaan pada musim panas ini.
Minyak mentah Brent untuk Agustus turun 20 sen atau 0,2 persen menjadi 85,81 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 19 sen, atau 0,2 persen menjadi 81,44 dolar AS per barel.
Kedua benchmark tersebut naik sekitar 3 persen minggu lalu, menandai kenaikan dua minggu berturut-turut.
Dolar AS naik 0,13 persen pada hari Selasa, menyoroti kekuatan mata uang yang membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Sementara itu, Federal Reserve (The Fed) telah menegaskan kembali bahwa mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk beberapa waktu kemungkinan akan cukup untuk mengendalikan inflasi.
Adapun, penundaan penurunan suku bunga AS dapat menghambat perekonomian dan membatasi pertumbuhan konsumsi bahan bakar.
“Berita positif seputar persediaan dan permintaan bensin AS pada minggu lalu telah meningkatkan sentimen positif, didukung oleh perkiraan kekurangan pasokan global pada kuartal ketiga. Namun, kekhawatiran terhadap laju penurunan suku bunga bank sentral masih menjadi hambatan bagi pemulihan ekonomi global," ucap Analis Panmure Gordon, Ashley Kelty.
Pergerakan harga minyak mentah juga didukung oleh serangan lanjutan Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia. Pada tanggal 21 Juni, drone Ukraina menyerang empat kilang, termasuk kilang Ilsky, salah satu produsen bahan bakar utama di Rusia selatan.
Editor: Aditya Pratama