Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Naik 6 Minggu Berturut-turut Imbas Pengurangan Pasokan

Sabtu, 05 Agustus 2023 - 06:20:00 WIB
Harga Minyak Mentah Naik 6 Minggu Berturut-turut Imbas Pengurangan Pasokan
Harga minyak mentah naik lebih dari 1 dolar AS per barel pada Jumat waktu setempat sekaligus menandai kenaikan selama enam minggu berturut-turut. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah naik lebih dari 1 dolar AS per barel pada Jumat waktu setempat sekaligus menandai kenaikan selama enam minggu berturut-turut. Hal ini setelah produsen utama minyak, Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan hingga September mendatang yang menambah kekhawatiran kekurangan pasokan.

Harga minyak mentah Brent berjangka naik 1,10 dolar AS atau 1,3 persen di 86,24 dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 1,27 dolar AS atau 1,6 persen di 82,82 dolar AS per barel. Kedua tolok ukur harga minyak ini mencapai level tertinggi sejak pertengahan April.

Arab Saudi pada hari Kamis mengumumkan perpanjangan pengurangan pengurangan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir September dan masih membuka peluang perpanjangan lanjutan. Rusia juga memilih untuk mengurangi ekspor minyak sebesar 300.000 barel per hari untuk bulan depan.

"Dengan perpanjangan pengurangan produksi, kami mengantisipasi defisit pasar lebih dari 1,5 juta barel per hari (bpd) pada September, menyusul perkiraan defisit sekitar 2 juta bpd pada Juli dan Agustus," tulis analis UBS dikutip dari Reuters, Sabtu (5/8/2023).

Dari sisi permintaan, konsumsi minyak global dapat tumbuh sebesar 2,4 juta barel per hari pada tahun ini. Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, pertemuan panel menteri dari kelompok OPEC+ pada hari Jumat tidak menghasilkan perubahan pada kebijakan output. Panel mencatat bahwa mereka dapat mengambil tindakan tambahan kapan saja. 

UBS memperkirakan harga minyak mentah Brent akan diperdagangkan dalam kisaran 85-90 dolar AS per barel selama beberapa bulan mendatang.

Sebelumnya pada hari Rabu, Administrasi Informasi Energi AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah negara itu turun dengan rekor 17 juta barel pada minggu lalu karena ekspor dan penyulingan meningkat di musim panas.

Hal ini membebani harga minyak, di mana ekonomi AS mempertahankan laju pertumbuhan pekerjaan yang moderat pada bulan Juli, tetapi kenaikan upah dan penurunan tingkat pengangguran menunjukkan berlanjutnya pengetatan dalam kondisi pasar tenaga kerja.

Selain itu, penurunan aktivitas bisnis zona Eropa memburuk lebih dari perkiraan semula pada bulan Juli dan Bank of England menaikkan suku bunga paling tinggi dalam 15 tahun pada Kamis lalu.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut