Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kuota Impor BBM SPBU Swasta Ditambah di 2026? Ini Kata Kementerian ESDM
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah RI Turun ke 86,72 Dolar AS per Barel, Ini Pendorongnya

Kamis, 09 November 2023 - 17:54:00 WIB
Harga Minyak Mentah RI Turun ke 86,72 Dolar AS per Barel, Ini Pendorongnya
Kementerian ESDM menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Oktober 2023 sebesar 86,72 dolar AS per barel. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Oktober 2023 sebesar 86,72 dolar AS per barel. Angka ini turun dari September 2023 sebesar 90,17 dolar AS per barel.

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary menjelaskan, turunnya ICP tidak lepas dari pengaruh penurunan harga minyak mentah di pasar internasional yang diakibatkan oleh tekanan pertumbuhan ekonomi global hingga penurunan permintaan minyak. 

"Penyebabnya antara lain kekhawatiran pasar akan tertekannya pertumbuhan ekonomi global, dan penurunan permintaan minyak, bila tingkat suku bu ga tetap pada level yang tinggi," tulis Tim Harga dan exsum dikutip iNews.id, Kamis (9/11/2023).

Selain itu, ada juga aksi profit taking pelaku pasar sebagai antisipasi hasil dari pertemuan Federal Reserve AS dan Data Purchasing Manager's Index China yang menyebabkan turunnya harga minyak mentah periode Oktober 2023.

Lalu, penurunan laju ekonomi Eropa tahun ini juga berpengaruh terhadap menurunnya harga minyak mentah. Benua Biru sendiri mengalami penurunan laju perekonomian sebesar 0,1 persen dibandingkan September 2023 menjadi 0,5 persen.

"Itu karena ada penurunan sektor industri di Eropa dan dampak tindakan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa untuk mengendalikan laju inflasi," kata Tim Harga dalam exsum.

Di sisi lain, Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat berhasil meningkat 7 juta barel pada akhir Oktober 2023 menjadi 421,1 juta barel.

Intake kilang secara global per akhir September 2023 tercatat turun 1,3 juta BOPD dari Agustus 2023 menjadi 81,1 juta BOPD dikarenakan berakhirnya summer driving session dan memasuki masa perubahan cuaca ekstrem, dimana kilang-kilang juga masuk dalam tahap pemeliharaan.

"Peningkatan ekspor minyak Rusia bulan September 2023 sebesar 460.000 BOPD secara bulanan atau menjadi 7,6 juta BOPD juga menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah dunia," tulis Tim Harga.

Khusus Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah tak hanya dipengaruhi faktor-faktor tersebut, melainkan juga penurunan permintaan bahan bakar di Tiongkok pada September 2023 sebesar 7,8 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 522.000 BOPD.

Sementara, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah tak sedikitpun memberi pengaruh pada lalu lintas minyak mentah di wilayah tersebut. Pasalnya, upaya-upaya diplomatis berhasil mencegah penyebaran konflik ke wilayah lain.

Berikut perkembangan harga mentah utama pada bulan Oktober 2023 dibandingkan bulan September 2023:

- Dated Brent dari 94,00 dolar AS menjadi 91,05 dolar AS per barel

- WTI (Nymex)dari 89,43 dolar AS menjadi 85,47 dolar AS per barel

- Brent (ICE) dari 92,59 dolar AS menjadi 88,70 dolar AS per barel

- Basket OPEC dari 94,70 dolar AS menjadi 91,86 dolar AS per barel

- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia dari 90,17 dolar AS menjadi 86,72 dolar AS per barel.

Terkait permintaan minyak global, OPEC per Oktober 2023 memproyeksi ada penurunan permintaan minyak dunia pada kuartal IV tahun ini dibanding proyeksi bulan sebelumnya sebesar 50.000 BOPD menjadi sekitar 103,13 juta BOPD.

Proyeksi penurunan permintaan juga diungkapkan S&P Global yang memprediksi permintaan minyak dunia akan menjadi 102,3 juta BOPD pada kuartal IV 2023 atau turun 90.000 BOPD dibandingkan prediksi mereka bulan sebelumnya.

Sedangkan mengenai produksi minyak global, OPEC juga memperkirakan terdapat peningkatan proyeksi produksi minyak mentah OPEC dan Non-OPEC untuk 2023 dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut