Harga Minyak Mentah Sentuh Level Tertinggi sejak November 2023
HOUSTON, iNews.id - Harga minyak mentah dunia melesat dalam dua minggu berturut-turut dan menyentuh level tertinggi hampir dua bulan. Hal ini didorong pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif dan tanda-tanda stimulus China meningkatkan ekspektasi permintaan, sementara kekhawatiran pasokan Timur Tengah menambah dukungan.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik 1,12 dolar AS atau 1,4 persen pada perdagangan hari Jumat menjadi 83,55 dolar AS per barel, penutupan tertinggi sejak 30 November 2023. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 65 sen atau 0,8 persen menjadi 78,01 dolar AS yang juga merupakan penutupan tertinggi sejak November tahun lalu.
Kedua harga minyak acuan tersebut mencatatkan kenaikan mingguan lebih dari 6 persen, menandai kenaikan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 13 Oktober setelah dimulainya konflik Israel-Hamas di Gaza.
Analis pasar minyak independen, Tim Evans menuturkan, stimulus ekonomi dari China, pertumbuhan PDB AS pada kuartal keempat yang lebih kuat dari perkiraan, menurunnya data inflasi AS, risiko geopolitik yang sedang berlangsung, dan penurunan stok minyak mentah komersial AS sebesar 9,2 juta barel yang lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu merupakan sentimen yang mengerek harga minyak mentah.
"Semuanya merupakan gabungan yang mendorong harga (minyak mentah) lebih tinggi,” kata Evans dikutip, Sabtu (27/1/2024).
Sementara, Juru Bicara militer Houthi mengatakan bahwa pasukan angkatan laut melakukan operasi yang menargetkan sebuah kapal tanker minyak di Teluk Aden, sekaligus menambah kekhawatiran akan gangguan pasokan.
Harga minyak mentah juga mendapat dorongan pada awal pekan ini karena penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Menipisnya persediaan, terutama di sekitar titik pengiriman WTI di Cushing di Oklahoma dan di seluruh Midwest, dapat menekan harga berjangka di dekatnya.
Kekhawatiran pasokan terlihat jelas dalam struktur kontrak berjangka Brent. Premi kontrak bulan pertama hingga keenam pada Brent dan WTI naik ke level tertinggi sejak November, menunjukkan persepsi pasokan cepat yang lebih ketat.
Potensi gangguan pasokan bahan bakar setelah serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak berorientasi ekspor di Rusia selatan juga mendukung kenaikan harga komoditas tersebut.
Dari sisi permintaan, AS, konsumen minyak terbesar di dunia, mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat. Sentimen minggu ini juga didukung oleh langkah-langkah terbaru China untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Editor: Aditya Pratama