Harga Saham Nvidia Melesat, Kekayaan Jensen Huang Tembus Rp1.061 Triliun
CALIFORNIA, iNews.id - Kekayaan CEO Nvidia Jensen Huang melesat 8,5 miliar dolar AS atau setara Rp132,52 triliun setelah harga saham perusahaan melesat. Kini Huang menempati posisi ke-21 orang terkaya di dunia.
Mengutip CNN Business, Huang memiliki kekayaan bersih sebesar 68,1 miliar dolar AS atau setara Rp1.061 triliun, melampaui Charles Koch. Huang telah memimpin Nvidia sejak awal berdirinya perusahaan dan menjabat sebagai salah satu pendiri, CEO, presiden, dan anggota dewan. Huang memiliki sekitar 3 persen saham perusahaan.
Pemimpin teknologi kelahiran Taiwan ini kuliah di Oregon State University dan Stanford University sebelum bekerja di perusahaan chip pesaing LSI Logic and Advanced Micro Devices (AMD) dan kemudian meluncurkan Nvidia bersama Chris Malachowsky dan Curtis Priem.
Malachowsky tetap di Nvidia, sementara Priem keluar dari perusahaan pada awal tahun 2000-an.
Nvidia, yang sekarang menjadi salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar saham terbesar di Bursa dengan nilai di bawah 2 triliun dolar AS memimpin kenaikan pada hari Kamis setelah melaporkan pertumbuhan pendapatan yang luar biasa, didorong ledakan kecerdasan buatan.
Huang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AI generatif kini telah mencapai titik kritis.
“Permintaan melonjak di seluruh dunia di berbagai perusahaan, industri, dan negara,” ucap Huang.
Keuntungan perusahaan pembuat chip ini tumbuh hampir 12,3 miliar dolar AS dalam tiga bulan yang berakhir pada tanggal 28 Januari. Angka ini naik dari 1,4 miliar dolar AS pada kuartal tahun lalu, peningkatan sebesar 769 persen dari tahun ke tahun dan bahkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan analis Wall Street.
Hasil tersebut membantu meningkatkan laba setahun penuh perusahaan lebih dari 580 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Nvidia sangat penting dalam bidang AI yang sedang berkembang. Pembuat chip Amerika ini menyumbang sekitar 70 persen penjualan semikonduktor AI di dunia.
Nvidia tidak tertandingi dalam memproduksi prosesor yang mendukung sistem kecerdasan buatan, termasuk AI generatif, teknologi baru yang dapat membuat teks, gambar, dan media lainnya.
Pertumbuhan Nvidia terlihat dari pendapatannya, bahkan ketika Meta, Amazon, IBM dan Microsoft sudah mulai memproduksi beberapa chip mereka sendiri.
Penjualan dari bisnis pusat data inti perusahaan tumbuh 409 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai rekor 18,4 miliar dolar AS pada kuartal keempat, berkat kemitraan dengan raksasa infrastruktur seperti Google, Amazon, dan Cisco.
Editor: Aditya Pratama