Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pedagang Tolak Larangan Jual Rokok di Pasar Tradisional Jakarta, Sebut Omzet Sudah Turun 60%
Advertisement . Scroll to see content

Harga Telur Naik Gila-gilaan dalam 2 Minggu Terakhir, Pedagang Pasar Ungkap Penyebabnya

Selasa, 23 Mei 2023 - 13:35:00 WIB
Harga Telur Naik Gila-gilaan dalam 2 Minggu Terakhir, Pedagang Pasar Ungkap Penyebabnya
Harga telur naik gila-gilaan dalam 2 minggu terakhir, pedagang pasar ungkap penyebabnya
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesi (Ikappi) Abdullah Mansuri mengungkapkan harga telur ayam di pasar tradisional naik tidak wajar dalam 2 minggu terakhir. Kenaikan harga tersebut karena menurunnya pasokan telur ayam.

Abdullah mengatakan, hal tersebut juga berdampak pada para pedagang pasar. Pasalnya, naiknya harga telur membuat pedagang menambah modal untuk membeli telur untuk dijual.

"Sebenarnya ini terjadi hampir kurang lebih 1 bulan, kenaikan tidak wajar dalam kurun waktu 2 minggu terakhir, paling tajam minggu ini dari Rp27.000 ke Rp28.000 dan bertahan di Rp29.000, dan minggu ini berhasil mencapai Rp30.000 per kg," kata dia dalam Market Review IDXChannel, Selasa (23/5/2023).
 
Abdullah mengaku telah melakukan penelitian kecil terkait penyebab harga telur yang merangkak naik, seperti harga pakan ayam melonjak tinggi hingga ada pemborong dari institusi pemerintah untuk program bantuan sosial (bansos). Pengadaan telur langsung menyasar peternak sehingga porsi telur untuk pasar tradisional terganggu.

"Belum lagi program bansos pemerintah, ini kan pemerintah mengambil langsung ke peternak, bukan ke pedagang pasar tradisional, sehingga distribusi tidak terukur dan tidak terjaga. Ini penyebab tambahannya," ujar Abdullah.

"Jadi harganya telur yang tidak terkendali saat ini, bisa karena produksi yang menurun dibandingkan tahun lalu, ternyata produksi yang ada tidak sepenuhnya dimasukkan ke pasar tradisional, tetapi dibagi untuk kebutuhan yang lain, apalagi masuk tahun politik ada bagi-bagi sembako lagi," sambungnya.

Menurutnya, pemborong itu yang membuat pasokan telur ke pasar tradisional mengalami penurunan. Akibatnya, stok telur di pasar tradisional menuruh, sehingga menyebabkan harganya naik.

"Kalau supply and demand tidak seimbang, otomatis harga juga akan tinggi, yang biasanya dikirim ke pasar bisa sampai 1 ton, tetapi ini cuma 1/4 ton, pasti akan mempengaruhi harga di pasar, dan itu terjadi di setiap pasar di Indonesia," tuturnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut