Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mengenang Akira Toriyama, Mangaka Legendaris Pencipta Dragon Ball
Advertisement . Scroll to see content

Hari Darmawan Pendiri Matahari Dept Store Dikenal Sosok yang Sederhana

Minggu, 11 Maret 2018 - 09:08:00 WIB
Hari Darmawan Pendiri Matahari Dept Store Dikenal Sosok yang Sederhana
Pendiri PT Matahari Putra Prima Tbk Hari Darmawan ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Cisarua, Bogor, pada Sabtu (10/3/2018). (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id – Industri ritel nasional berduka. Kemarin salah seorang tokohnya, Hari Darmawan, meninggal dunia, diduga akibat terjatuh ke sungai di kawasan Taman Wisata Matahari (TWM) miliknya di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang dihimpu dari kepolisian, Hari yang merupakan pendiri Matahari Department Store itu se belumnya dinyatakan hilang sejak pukul 21.30 WIB. Pihak manajemen TWM sempat melakukan pencarian dan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi setempat pada pukul 03.00 WIB.

Namun pria berusia 77 tahun itu baru ditemukan di Sungai Ciliwung sekitar pukul 06.30 WIB pada Sabtu (10/3) dalam kondisi tewas dan tersangkut di bebatuan.

“Jenazah ditemukan oleh Deni Sudiana beserta empat orang rekan lainnya yang menyisir kali dengan menggunakan perahu karet. Korban ditemukan di sungai antara Lokawiratama Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor,” ujar Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena di Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Hari dikenal sebagai pengusaha sukses karena berhasil mengembangkan Matahari Department Store di awal tahun 1980-an, dari yang semula hanya toko kecil di kawasan Pasar Baru menjadi raksasa ritel yang tersebar di sejumlah kota.

Matahari semakin ekspansif setelah masuk bursa pada 1992. Kemudian pada 1996 silam Hari menjual Matahari Department Store kepada Lippo Group. Lama menghilang dari ingar-bingar industri ritel, Hari lalu merintis bisnis baru yang jauh berbeda dari yang biasa digelutinya.

Dia mendirikan Taman Wisata Matahari (TWM) pada 2007. Hingga saat ini TWM yang mengusung konsep recreation and education park menjadi salah satu destinasi wisata dan edukasi bagi pelajar, keluarga, dan masyarakat. Hingga tadi malam, belum di ketahui penyebab pasti meninggalnya pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 27 Mei 1940 ini.

Pihak kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum dari Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi, Bogor. Ada pun jenazah Hari saat ini disemayamkan di rumah duka Sinar Kasih, Batu Tulis, Kota Bogor. Rencananya jenazah akan diterbangkan ke Denpasar, Bali, untuk dikremasi pada Rabu pekan depan.

Kapolsek Cisarua Kompol IY Taojiri saat ditemui dirumah duka mengatakan, setlah menerima laporan, pihaknya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari bukti-bukti, dan memeriksa enam saksi. Dari temuan di lokasi kejadian, ujar Taojiri, korban dalam kondisi tersangkut dan tertelungkup dengan luka di bagian kening.

“Diduga akibat benturan batu setelah terseret arus sungai,” jelasnya.

Dia menegaskan, tidak ditemukan adanya indikasi akibat kekerasan jika melihat kondisi fisik korban yang memang sudah berusia lanjut dan masih segar. Pihak manajemen TWM yang diwakili Senior Marketing and Creative Manager Ilham Fadjriansyah mengatakan, Hari diduga kehilangan keseimbangan saat mengecek kondisi Sungai Ciliwung yang memang melintasi kawasan wisata tersebut.

“Kondisi hujan deras pada siang hari (Jumat, 9/3) di kawasan Puncak yang mengakibatkan derasnya aliran Sungai Ciliwung itu membuat beliau ingin melihat lebih dekat kondisinya karena kebetulan vila beliau berada di sisi Sungai Ciliwung. Saat melihat kondisi Sungai Ciliwung itulah sepertinya beliau kehilangan keseimbangan,” ucapnya.

Sosok Sederhana

Ilham Fadjriansyah mengenang sosok Hari Darmawan sebagai pribadi yang ramah dan baik terhadap karyawan. Menurutnya, di mata para karyawan TWM, Hari adalah sosok yang humble dan low profile.

"Beliau sangat Indonesia. Tujuan beliau ini dalam mendirikan TWM adalah untuk membahagiakan masyarakat,” kata Ilham di rumah duka.

Dia menambahkan, semasa hidupnya Hari banyak mengajarkan kepada karyawan untuk melakukan bisnis sosial. Hari berpandangan, bisnis sosial sebagai cara berbisnis yang tetap berupaya mengambil keuntungan, tetapi hasilnya digunakan untuk masyarakat luas.

“Pesan dari beliau sempat ada omongan begitu (sosial bisnis) kepada saya, ‘Cari keuntungan sebanyak-banyaknya, ambil secukupnya.’ Contohnya adalah ketika kita mendapat keuntungan banyak, kita ambil secukupnya untuk operasional, gaji karyawan, cukup untuk menabung, sisanya untuk masyarakat,” ujar Ilham menirukan Hari.

Ilham menambahkan, Hari Darmawan memang sesekali mengunjungi vila tersebut. Vila itu tak jauh dari rumah tinggal Hari yang juga berada bagian atas kompleks TWM. Saat kejadian, menurut dia, dari kediamannya ke vila itu Hari diantar oleh sopirnya. Namun, karena alasan privasi, sopirnya tidak menemani Hari di vila.

“Beliau kemarin sempat baca-baca koran dulu. Beliau ke vila hanya mampir istirahat,” katanya.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengaku sangat kehilangan atas ke pergian Hari Darmawan secara tiba-tiba. Menurut dia, Hari sangat dekat dengan peritel di Indonesia baik dari kalangan tua maupun muda.

“Pak Hari itu guru kami. Tokoh kami, dia seorang yang sangat humble dan sangat baik kepada semuanya,” ujar Tutum, tadi malam.

Dia menuturkan, sosok Hari Darmawan sangat ingin mengajarkan berbagai hal kepada para peritel meskipun sudah termasuk sepuh.

"Dia sosok yang sangat bersahaja dan tidak sombong. Beliau tokoh panutan kita,” urainya. (Haryudi/Kunthi Fahmar Sandy)

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut