Hipmi Digital Fest 2022 Dorong Pemahaman dan Kompetensi Digital UMKM di Era Metaverse
JAKARTA, iNews.id - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendorong pemahaman dan kompetensi digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era metaverse yang berkembang pesat saat ini. Hal itu, menjadi sasaran dari ajang Hipmi Digital Fest 2022, yang digelar pada 30-31 Maret 2022.
Ketua Hipmi Digital Academy, Anthony Leong, mengatakan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kompetensi digital pelaku UMKM atau startup yang ada sekarang ini, BPP Hipmi melakukan kegiatan Hipmi Digital Fest. Ajang tersebut untuk pembinaan, peningkatan kompetensi agar para pelaku UMKM dapat naik kelas.
Dengan memenuhi beberapa kriteria di antaranya peningkatan kapasitas produksi, memperoleh sertifikat dan izin usaha, peningkatan omzet, dan pemasaran produk hingga ke luar daerah atau negara.
"Untuk mendorong kompetensi dan pemahaman disrupsi teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini, Hipmi sebagai lokomotif pembangunan ekonomi yang berkeadilan mengadakan Digital Fest 2022 pada 30-31 Maret 2022. Acara ini mengusung tema 'Digital Industry From Survival To Revival'. Kita dorong industri digital menjadi champion di Indonesia," ujar Anthony, Rabu (30/3/2022).
CEO Menara Digital itu, menjelaskan terdapat tiga sesi kelas di ajang Hipmi Digital Fest 2022, yaitu Digital Economy and Leadership Class, Digital Innovation Class, dan Digital Communication Class. Acara ini juga merupakan bagian dari komitmen Hipmi terutama aspek sosial melalui kegiatan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Kegiatan ini juga mendukung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional. HIPMI memiliki peran penting untuk turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha kecil, koperasi dan masyarakat," kata Anthony.
Menurut dia, ekonomi digital saat ini memiliki posisi penting dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. Dalam perluasan literasi digital pun pertumbuhan UMKM di Indonesia memiliki posisi penting.
"Dengan adanya platform, akan memudahkan para pelaku UMKM melakukan pendekatan kepada pembeli. Hal tersebut tentu saja diyakini menjadi strategi pemasaran terbaru, sehingga potensi transaksi ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan akan menjadi yang terbesar se Asia Tenggara," ungkap Anthony.
Editor: Jeanny Aipassa