HIPMI Gelar BUMN Talks Bareng InJourney, Pacu Sinergi Industri Pariwisata Tanah Air
JAKARTA, iNews.id - Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menggelar dialog terbuka dengan induk holding BUMN aviasi dan pariwasata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney di InJourney Office, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Kegiatan ini membuka peluang bagi kedua entitas untuk membangun sinergi dalam mendukung pertumbuhan bisnis aviasi, pariwisata, dan ekonomi kreatif di tanah air.
Ketua Umum BPP HIPMI Akhabr Himawan Buchari bersama Komisaris Independen InJourney Elwin Mok dan Direktur SDM dan Digital InJourney Herdy Harman tampil menjadi pembicara utama. Hadir pula pembicara tamu, yaitu Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata.
"Kegiatan ini adalah bentuk sinergi antara pengusaha muda yang menjadi lokomotif ekonomi Indonesia. Kami mengapresiasi InJourney dalam usahanya untuk berkolaborasi dengan para pengusaha muda yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Ini harus terus kita lakukan untuk memiliki mutual koneksi di private sector dan BUMN," kata Akbar Himawan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Selain berdiskusi dengan pengusaha muda, HIPMI dan InJourney juga menandatangani MoU sebagai bentuk kolaborasi di bidang aviasi dan pariwisata menuju Indonesia Emas 2045.
Direktur SDM dan Digital InJourney Herdy Harman mengungkapkan, kerja sama antara BUMN dan pengusaha dapat membangkitkan sektor pariwisata Indonesia, salah satunya melalui akselerasi digitalisasi ekosistem pariwisata yang sejalan dengan program pemerintah dalam mempercepat transformasi digital nasional.
"Pengusaha muda di HIPMI berasal dari multisektoral, sehingga sangat tepat untuk duduk bersama dan berdiskusi untuk mengembangkan destinasi pariwisata Indonesia yang luar biasa potensinya demi meningkatkan trafik wisatawan Indonesia. Selain itu, kolaborasi juga sangat terbuka dalam meningkatkan pemberdayaan UMKM,” ujar Herdy.
BUMN Talks ini juga dihadiri oleh Ketua Bidang V BPP HIPMI Sinergitas BUMN dan BUMD Mufti Anam, Wakil Sekretaris Jenderal HIPMI Bidang V Sunny Boy Hutabarat, Wakil Bendahara Umum Bidang V Sinergitas BUMN dan BUMD Endru Pastika, dan Ketua Kompartemen Sinergi BMN HIPMI Bidang V Canggih Sakinah Hans.
Dipandu oleh Poppy Zeidra yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Acara sekaligus Ketua Departemen CSR HIPMI Bidang V Sinergitas BUMN dan BUMD, acara ini juga akan mematenkan kerja sama bisnis untuk memacu pembangunan pariwisata dan industri penunjangnya.
"Pertemuan ini akan menghasilkan ide kreatif untuk mendorong sustainability, eco-tourism, dan techno-tourism di tanah air melalui pemberdayaan UMKM," tutur Herdy saat menutup diskusi atraktif antara HIPMI dan InJourney.
Sementara itu, Ketua Bidang V Sinergitas BUMN BUMD Mufti A.N Anam mengungkapkan, jaringan keanggotaan HIPMI yang tersebar di berbagai daerah di tanah air hingga mancanegara menjadi potensi besar bagi InJourney untuk memaksimalkan pertumbuhan setiap lini usahanya.
Saat ini InJourney membawahi sejumlah entitas, antara lain PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, serta PT Sarinah.
InJourney dan Upaya Merajut Potensi Sektor Pariwisata
Pemulihan sektor pariwisata pascapandemi Covid-19 di Indonesia membuka pintu bagi wisatawan mancanegara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisman menembus lebih dari 8,5 juta kunjungan hingga September 2023, alias meningkat 144,57 persen year-on-year (YoY).
Provinsi Bali menjadi pintu masuk utama wisman, yakni mencapai 3,91 juta dan disusul Jakarta 1,41 juta orang. Sementara itu, jumlah wisatawan domestik juga meningkat 12,81 persen YoY.
Adapun tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang juga telah mencapai 53,02 persen. Angka ini tumbuh 3,00 poin secara tahunan, dengan tiga provinsi terbanyak adalah Kalimantan Timur, Bali, dan Banten.
Melalui InJourney, pemerintah berharap industri pariwisata Indonesia akan terus berkembang. Meski sudah rebound pascapandemi, namun terdapat perubahan besar yang terjadi pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Pandemi membuat perubahan tren wisata sehingga diperlukan pengembangan pada industri pariwisata.
Disadari bahwa pola berwisata masyarakat sebelum dan sesudah pandemi memang tak jauh berbeda, namun wisatawan ingin melihat langsung dan ber-experience di destinasi pariwisata yang ingin dikunjungi. Untuk itu, terdapat perubahan besar pada industri ini yang mana tidak hanya mengandalkan promosi pariwisata saja, akan tetapi dibarengi dengan pengembangan destinasi pariwisata.
Saat ini, InJourney tengah terlibat aktif dalam pengembangan dan aktivasi di destinasi pariwisata, khususnya lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) seperti Labuan Bajo, Likupang, Borobudur, Danau Toba, dan Mandalika.
Tak hanya itu, perseroan juga tengah berfokus pada pengembangan KEK Kesehatan Sanur, nantinya akan ada sarana akomodasi yang terdiri dari hotel dan resort hingga 1.000 kamar, fasilitas bagi elderly people, ethnobotanical garden, convention center bertaraf internasional yang mampu menampung hingga 5.000 orang, area komersial, sentra UMKM, dan berbagai fasilitas lainnya.
Selain KEK Sanur, InJourney turut mencanangkan Candi Borobudur sebagai “Spiritual Tourism”, salah satunya adalah dengan pligrim tourism atau mengenalkan Candi Borobudur sebagai spiritual destination kepada inbound tour operator, khususnya dari Thailand dan negara Asia lainnya yang berbasis Buddhist seperti Kamboja.
Selain beberapa pengembangan destinasi wisata tadi, saat ini InJourney juga fokus untuk menciptakan atraksi melalui international event. Setelah sukses menggarap MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Oktober lalu, InJourney kini sedang bersiap untuk menyelenggarakan Aquabike Jetski World Championship 2023 di Danau Toba. Sejumlah logistik disiapkan demi memastikan kelancaran acara yang akan digelar pada 22-26 November 2023.
Terbaru, InJourney melalui entitas anaknya, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) juga baru menandantangi kerja sama investasi KEK Pariwisata Mandalika dengan sejumlah investor. Pertama, ITDC meneken Heads of Agreement dengan PT Arena Pacu Nusantara terkait pengembangan The Horse Tainment Estate atau Pacuan Kuda.
Komisaris Independen InJourney Elwin Mok mengungkapkan, bahwa InJourney terus berupaya mendongkrak pertumbuhan usaha, membuka peluang kolaborasi bisnis, dan keterlibatan investor juga diperlukan untuk mendongkrak ekspansi perusahaan.
"Ke depan, sinergi HIPMI dan InJourney dapat meningkatkan kemitraan bisnis lokal dan mancanegara serta terciptanya ide-ide baru di dunia industri kreatif, aviasi, dan pariwisata di tanah air," ucapnya.
Editor: Anindita Trinoviana