Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Membanggakan! Biliar Indonesia Tambah Perunggu, Total 2 Perak dan 2 Perunggu di SEA Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

HT Dorong Gen Z Perkuat Karakter untuk Berkembang dan Adaptasi dengan Perubahan

Sabtu, 08 Juli 2023 - 20:24:00 WIB
HT Dorong Gen Z Perkuat Karakter untuk Berkembang dan Adaptasi dengan Perubahan
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo dalam acara Festival Gen Z 2023 di MNC Conference Hall iNews Tower, Jakarta, Sabtu (8/7/2023). (Foto: Dok. MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT) mendorong Generasi Z (Gen Z) untuk memperkuat karakter. Sebab, hal itu menjadi modal awal seseorang untuk mudah beradaptasi dan cepat melakukan perubahan.

HT menilai, disrupsi teknologi membuat banyak perubahan dalam sendi-sendi kehidupan, mulai dari aktivitas sehari-hari, industri, hingga bidang pekerjaan yang melakukan penyesuaian karena adanya perkembangan teknologi.

"Persiapan yang dibutuhkan Gen Z ke depan adalah mental, saya selalu menekankan itu karakter, mau belajar, disiplin, terus rajin, positif thinking, itu harus ditanamkan, kalau itu kuat, dengan sendirinya mereka akan improve," ujar Hary dalam acara Festival Gen Z 2023 di MNC Conference Hall iNews Tower, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Menurutnya, perubahan yang demikian cepat karena kehadiran teknologi harus banyak melakukan penyesuaian. Mulai dari penyesuaian skill yang sesuai dengan industri berkembang untuk para calon pekerja, hingga menyesuaikan kebutuhan market untuk para pelaku usaha. 

"Dunia ini cepat berubah, jadi kalau orang memahami atau kuat di bidang tertentu hari ini, tapi dia terlalu masuk zona nyaman dan 10 tahun ekosistem berubah, dia akan ketinggalan, contoh koran, dia tidak melihat ke depan akan digital," tuturnya.

Menurut HT, Gen Z memegang peranan penting dalam mencapai Indonesia Emas tahun 2045. Pertambahan populasi yang diperkirakan menembus 60 juta orang itu akan membuat Indonesia menjadi pasar yang seksi untuk sektor perdagangan.

Akan tetapi bonus demografi yang dimaksud itu bisa saja justru menjadi bencana demografi. Ketika pertambahan jumlah penduduk dan kebutuhan lapangan kerja tidak seimbang dengan ketersediaan lapangan kerja, maka kesejahteraan masyarakat pun tidak akan meningkat.

"Teori kesejahteraan itu sederhana, kalau peningkatan pencari kerja jauh lebih cepat dari pada pemberi kerja, bagaimana gaji bisa naik, gaji bisa naik kalau peningkatan pemberi kerja jauh lebih cepat daripada peningkatan pencari kerja," kata HT.

"Kalau bicara bisnis, opportunity itu banyak, tapi benahi dahulu karakternya, kalau karakter bagus mau belajar, disiplin, positif thinking, pasti bisa maju," sambungnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut