Hutama Karya Raih 2 Kontrak Baru Proyek IKN Senilai Rp1,14 Triliun
JAKARTA, iNews.id - PT Hutama Karya (Persero) mendapatkan dua kontrak baru proyek pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim). Kontrak ini menambah portofolio perusahaan di IKN, sehingga menjadi total enam proyek saat ini.
Perolehan dua kontrak tersebut terkait pembangunan konstruksi Sarana Prasarana Pemerintahan IB dan Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menuturkan, dua kontrak proyek ini berasal dari segmen Gedung dan Sanitasi.
“Untuk pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB ini merupakan pembangunan terintegrasi yang akan menunjang Kawasan Istana Kepresidenan, sementara proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN ini singkatnya berfungsi untuk mengalirkan limbah ke tempat pemrosesan dengan efisien,” ujar Tjahjo dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).
Kedua proyek tersebut dilakukan dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO). Untuk proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB Hutama Karya menggandeng PT Adhi Karya Tbk dan Penta. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp711,3 miliar.
Sementara, proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA dengan nilai investasi mencapai Rp435,4 miliar.
Tjahjo mengatakan, luasan proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB mencapai 11,04 hektare. Nantinya, kawasan tersebut akan dibangun beragam fasilitas meliputi Paviliun Presiden, Gazebo, Gedung Masjid Kepresidenan beserta kawasannya yang ditargetkan rampung pada akhir 2024 mendatang.
Lingkup pekerjaan pada proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN meliputi pembangunan jaringan perpipaan air limbah domestik mulai dari Inspection Chamber (IC) persil sampai pada inlet pit di bangunan IPAL, dengan metode galian terbuka.
Lalu, jacking maupun Horizontal Directional Drilling (HDD) atau sistem pemasangan pipa tanpa galian tanah. Sementara itu, proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2025.
Melalui perolehan kontrak kedua proyek ini, pihaknya optimistis menyelesaikan proyek sesuai dengan target yang ditentukan, hal ini didukung dengan penggunaan digital construction.
“Melalui transformasi digital yang dilakukan perusahaan utamanya dalam proses konstruksi, maka kami optimis proyek yang digarap rampung tepat waktu dengan mutu yang baik,” ucapnya.
Editor: Aditya Pratama