Ibu-Ibu Bingung, Sudah Sebulan Minyak Goreng Rp14.000 Masih Saja Langka di Ritel Modern
JAKARTA, iNews.id - Kelangkaan minyak goreng kemasan masih terjadi walaupun Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan bahkan melakukan operasi pasar.
Hal itu, membuat ibu-ibu rumah tangga bingung karena terhitung sudah sebulan minyak goreng murah seharga Rp14.000 per liter masih saja langka di ritel modern. Padahal, pemerintah merencanakan melakukan program minyak goreng murah selama 6 bulan, baik di ritel modern maupun pasar tradisional.
Salah satu pengunjung di Naga Swalayan, Pondok Gede, Jawa Barat, Amel (40) mengaku sudah tidak menemukan minyak goreng kemasan sejak kemarin di beberapa ritel modern yang dikunjunginya.
"Tidak nemu dari kemarin, kehabisan terus, toko lain sama, saya tadi ke Hypermart tidak ada, terus kesini (Naga Swalayan) juga sudah kehabisan," ujar Amel kepada MNC Portal, Kamis (3/3/2022).
Amel berharap ada upaya tindak lanjut dari pemerintah untuk segera mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. "Jangan disusahin lah, mentang-mentang harganya minyak goreng murah kok malah susah, kan kita juga butuh," sambung Amel.
Pengunjung lain bernama Shinta juga menilai saat ini mencari minyak goreng cukup susah. Terlebih jika harus mencari harga minyak yang sesuai dengan aturan pemerintah.
"Biasanya di Hypermart, TipTop, atau di Naga Swalayan, tapi sekarang tidak pernah ada, sudah bangat," sambung Shinta.
Shinta sendiri mengaku sudah mencari minyak goreng sudah sejak hari Selasa yang lalu, namun barang yang di cari selalu sudah habis terjual. Ketika menanyakan kepada para petugas pun semua sama menjawab bahwa minyak goreng belum datang kembali.
"Makanya saya juga bingung nih kalau untuk dirumah, paling tidak ada goreng-gorengan lah untuk sementara, katanya murah, tapi barangnya tidak ada," lanjut Shinta.
Pengunjung lain bernama Maya (49) juga mengaku saat ini cukup sulit untuk mencari minyak goreng, baik itu di pasar tradisional maupun di ritel modern. "Di Naga Swalayan kosong, Alfamart, Indomaret juga kosong," ujar Maya.
Maya mengaku sudah seminggu mencari minyak goreng, namun ketersediaan minyak tersebut di pasar ritel modern cukup terbatas. Sedangkan kalaupun ada di toko kelontong harga minyak goreng masih mahal.
"Alternatif lain paling masaknya di pepes," pungkas Maya.
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengambil kebijakan DMO (Domestik Market Obligation) dan DPO (Domestik Product Obligation) sebagai upaya menstabilkan ketersediaan minyak goreng.
Disamping itu, Menteri Perdagangan juga mengeluarkan peraturan dalam Permendag Nomor 6 Tahun 2022 melalui HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan oleh pemerintah untuk beberapa jenis minyak goreng.
Pada Pasal 3 Permendag tersebut dijelaskan untuk minyak goreng curah, pemerintah menetapkan harga tertingginya yaitu Rp11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 dan minyak goreng kemasan premiun Rp14.000/liter.
Editor: Jeanny Aipassa