ICP Agustus 2023 Naik Jadi 82,59 Dolar AS per Barel, Ini Pendorongnya
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) bulan Agustus sebesar 82,59 dolar AS per barel sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 324.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Agustus 2023 tanggal 1 September 2023. Angka ini mengalami kenaikan 7,53 dolar AS per barel dari 75,06 dolar AS per barel pada Juli 2023.
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary menyampaikan, harga rata-rata minyak utama pada bulan Agustus 2023 mengalami kenaikan dibandingkan Juli 2023. Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional di antaranya pasokan minyak minyak mentah global dan perekonomian global.
Pada pasokan minyak mentah global, terjadi kondisi, pertama, pemotongan produksi minyak secara sukarela oleh Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari akan berlanjut hingga September 2023. Kedua, komitmen Rusia pada kebijakan pemotongan pasokan OPEC+ sebesar 500.000 barel per hari sejak bulan Maret hingga akhir tahun 2023, serta rencana Rusia untuk menurunkan ekspor minyak mentahnya hingga 300.000 barel per hari pada bulan September 2023.
Kemudian, penggunaan oil rig aktif di AS menunjukkan tren yang terus menurun sejak November 2022, dan pada 25 Agustus mencapai level terendah sejak Maret 2022 yaitu 512 oil rig.
Sedangkan pada perekonomian global, terjadi pertumbuhan perekonomian AS yang terus menguat dengan perkiraan GDP pada kuartal 2 tahun 2023 tumbuh 2,4 persen, pertumbuhan perekonomian AS tahun 2023 di revisi naik menjadi 1.8 persen, hal ini lebih tinggi 0.4 persen dari perkiraan bulan sebelumnya.
Selanjutnya, berdasarkan Laporan MOMR OPEC bulan Agustus 2023, bahwa pertumbuhan perekonomian global tahun 2023 direvisi menjadi 2,7 persen, mengalami perbaikan sekitar 0,1 persen lebih tinggi dari proyeksi bulan sebelumnya, kondisi ini disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan perekonomian dari Amerika, Rusia, Brasil dan OECD.
"Selain itu, kenaikan harga minyak mentah utama juga disebabkan oleh peningkatan ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina, sehingga memicu kekhawatiran pasar atas pasokan minyak mentah dari Rusia, dan juga akibat terjadinya Badai Idalia di lepas pantai Teluk Meksiko dan florida pada akhir bulan Agustus 2023, menyebabkan kekhawatiran pasar atas gangguan pada produksi dan distribusi minyak mentah dari kawasan teluk meksiko," tulis Tim Harga dalam exsum tersebut.
Sementara berdasarkan laporan mingguan EIA, stok minyak mentah dan gasoline AS mengalami penurunan berupa penurunan stok minyak mentah AS di bulan Agustus 2023 menjadi sebesar 421,7 Juta barel yang merupakan level terendah sejak Desember 2022, dan berupa penurunan stok gasoline AS di bulan Agustus 2023 menjadi sebesar 217,4 Juta barel atau lebih rendah 1,7 juta barel dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
“Peningkatan harga minyak mentah untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh reaksi pasar atas rencana Saudi Aramco dalam menaikkan harga jual minyak untuk kawasan Asia mulai September 2023,” ujar Tim Harga.
Editor: Aditya Pratama