Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tak Ingin Ada Larangan Total, Pedagang Thrifting Ajukan Usulan Kuota Impor: Kita Siap Bayar Pajak 1.000 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Ikut Pelatihan Leveling dari Ganjar, Pelaku UMKM: Saya Sukses Naik Kelas

Rabu, 05 Juli 2023 - 08:23:00 WIB
Ikut Pelatihan Leveling dari Ganjar, Pelaku UMKM: Saya Sukses Naik Kelas
Ikut pelatihan leveling dari Ganjar, Pelaku UMKM: Saya sukses naik kelas. Foto: Istimewa
Advertisement . Scroll to see content

SEMARANG, iNews.id – Upaya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membuat pelaku UMKM naik kelas di Jawa Tengah melalui kegiatan pelatihan telah banyak dirasakan manfaatnya. Seperti yang dialami Toni Ananda Wicaksono, pemilik usaha Singkong Keju Argotelo di Salatiga dan Apsasi Annisa pemilik usaha konveksi bernama Ipang Production di Kabupaten Magelang.

Toni Ananda Wicaksono merupakan peserta pelatihan leveling kelas manajemen pemasaran pada 2022, yang diselenggarakan Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng. Dia menuturkan, setelah mengikuti pelatihan leveling satu hingga tiga, banyak sekali manfaat yang didapat. 

Dari awalnya yang hanya memiliki tujuh karyawan, kini pria yang akrab disapa Toni itu sudah memiliki 35 karyawan. Bahkan, Argotelo Singkong Keju yang berada di Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah juga sudah berkembang menjadi bisnis wisata edukasi. 

“Ketika kami ikut pelatihan leveling pemasaran, ada insight yang dibuka, satu di antaranya berinovasi terhadap produk, inovasi bisnis, lalu juga bagaimana mengatur manajemen, digital marketing, dari situ manfaatnya banyak banget, jumlah produksi yang naik, dari yang awalnya cuma tujuh karyawan sekarang jadi 35 karyawan,” kata Toni, Selasa (4/7/2023). 

Bahkan, 25 orang di antaranya merupakan karyawan tetap. Dengan demikian, tidak hanya secara pribadi saja, manfaat dari hasil pelatihan juga dirasakan oleh masyarakat yang lain. 

Toni bercerita, sebelum mengikuti pelatihan leveling, cara berjualannya masih sangat konvensional. Dia mengantarkan singkong olahannya ke sekolah-sekolah menggunakan motor. Toni juga memiliki toko di samping rumahnya untuk men-display barang dagangannya, namun juga masih dijalankan secara konvensional. 

“Begitu ikut leveling salah satu yang dibuka adalah inovasi bisnis. Tidak hanya jualan singkong saja, tetapi juga jualan edukasi wisata, kemudian merambah menjadi wisata outbound, saya kerja sama dengan pengelola jip wisata, kerja sama dengan UMKM yang lain untuk menyediakan snack, makan siang, dan kerja sama dengan anak kampus untuk tenaga freelance-nya,” tuturnya. 

Toni mengatakan, materi pelatihan leveling yang diselenggarakan Dinkop UKM Jateng berbeda dengan pelatihan yang pernah dia ikuti sebelumnya. Dia mencontohkan, misalnya materi digital marketing, peserta tidak hanya diajarkan cara promosi di media sosial, tetapi juga diajarkan bagaimana mendapatkan pelanggan atau market dari kompetitor.

Pengalaman yang sama juga dirasakan Apsasi Annisa pemilik usaha konveksi Ipang Production yang berlokasi di Nepen, Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang. Perempuan yang akrab disapa Annisa ini mengaku sangat terbantu dan banyak mendapatkan manfaat setelah mengikuti pelatihan leveling yang diselenggarakan Dinkop UKM Jateng. 

Annisa bersama suaminya Ahmad Arifin, awalnya merintis usaha sablon pada 2014 bermodalkan uang Rp200.000. Uang modal tersebut digunakan untuk membeli peralatan sablon. 

Sedikit demi sedikit, usahanya pun semakin berkembang. Annisa dan suaminya mulai mencoba merambah usaha bidang konveksi dan bordir. Sekitar tujuh tahun menekuni usaha bersama suaminya, Annisa merasa usahanya kurang berkembang. 

Hingga pada 2021, dia mengikuti pelatihan leveling yang diselenggarkan oleh Dinkop UKM Jateng. Setelah mengikuti pelatihan, banyak perubahan yang dirasakan. 

“Dari yang semula omzet hanya Rp15O juta, setelah mengikuti leveling pernah omzetnya mencapai Rp600 juta. Sekarang saya juga sudah punya 30 karyawan,” kata Annisa. 

Setelah mengikuti pelatihan leveling kelas manajemen usaha dan keuangan pada 2021, dia bisa menerapkan pembukuan yang baik, mengetahui cara menghitung secara detail harga pokok penjualan (HPP) dan menentukan harga jual.

Dari mengikuti pelatihan, dia juga bisa mengetahui cara menentukan target pasar, cara mempromosikan produk secara digital, dan memiliki mindset sebagai seorang pengusaha yang tahan banting. 

“Yang paling penting, kami diajarkan mindset sebagai seorang pengusaha. Ketika ada masalah, bagaimana cara untuk menyelesaikannya, kami benar-benar digembleng,” katanya. 

Untuk diketahui, kegiatan leveling atau pelatihan berjenjang diselenggarakan  Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) sebagai unit pelaksana pendidikan dan pengembangan UMKM di bawah Dinas Koperasi UMKM Jawa Tengah. 

Sekretaris Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng Hatta Hatnansya Yunus mengatakan, keunikan pelatihan leveling ini adalah karena memiliki tolak ukur yang jelas, ada semi inkubasi serta ada proses pendampingannya selama hampir 10 bulan. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 

“Dengan pelatihan berjenjang hasilnya bisa maksimal sebagaimana arahan Gubernur Ganjar Pranowo, untuk bisa menggerakkan ekonomi daerah dan nasional melalui UMKM yang naik kelas,” ujar Hatta.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut