JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 mendorong perusahaan-perusahaan di seluruh dunia mengajukan utang baru hingga 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp14.441 triliun pada 2020. Ini menjadi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan begitu, total utang perusahaan global melonjak 12 persen menjadi sekitar 9,3 triliun dolar AS atau setara Rp134.301 triliun dari pinjaman sebelumnya. Hal tersebut diperoleh dari hasil sebuah studi terbaru, yang menganalisis indeks utang pada 900 perusahaan terkemuka di dunia, dikutip dari Reuters Senin (13/7/2020).
Tanpa Pandang Bulu, Prabowo Perkuat Satgas PKH Selamatkan Kekayaan Negara
Saat ini, mereka tengah berusaha menopang keuangan perusahaan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi corona. Hal ini juga menambah akumulasi pinjaman perusahaan-perusahaan yang paling berutang di dunia.
"Covid-19 telah mengubah segalanya. Sekarang ini, yang terpenting adalah tentang upaya melestarikan modal, serta membangun neraca yang harus diperkaya," ujar Seth Meyer, manajer portofolio di Janus Henderson, perusahaan yang menyusun analisis untuk indeks utang perusahaan terbaru.
Pemerintah Tarik Utang Rp421 Triliun dalam 6 Bulan Terakhir
Perusahaan-perusahaan di AS berutang hampir setengah dari total utang perusahaan di dunia, yakni sebesar 3,9 triliun dolar AS atau setara Rp56.401 triliun. Jumlah tersebut terus meningkat dalam lima tahun terakhir dari setiap aktivitas ekonomi utama.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku