Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kanwil DJP WPB Optimalisasi Penagihan, Berhasil Amankan Penerimaan Negara Rp4,12 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Imbas Covid-19, Utang Perusahaan di Seluruh Dunia Meroket Jadi Rp134.301 Triliun

Senin, 13 Juli 2020 - 14:39:00 WIB
Imbas Covid-19, Utang Perusahaan di Seluruh Dunia Meroket Jadi Rp134.301 Triliun
Pandemi Covid-19 mendorong perusahaan-perusahaan di seluruh dunia mengajukan utang baru hingga 1 triliun dolar AS atau setara Rp14.441 triliun. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 mendorong perusahaan-perusahaan di seluruh dunia mengajukan utang baru hingga 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp14.441 triliun pada 2020. Ini menjadi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dengan begitu, total utang perusahaan global melonjak 12 persen menjadi sekitar 9,3 triliun dolar AS atau setara Rp134.301 triliun dari pinjaman sebelumnya. Hal tersebut diperoleh dari hasil sebuah studi terbaru, yang menganalisis indeks utang pada 900 perusahaan terkemuka di dunia, dikutip dari Reuters Senin (13/7/2020). 

Saat ini, mereka tengah berusaha menopang keuangan perusahaan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi corona. Hal ini juga menambah akumulasi pinjaman perusahaan-perusahaan yang paling berutang di dunia. 

"Covid-19 telah mengubah segalanya. Sekarang ini, yang terpenting adalah tentang upaya melestarikan modal, serta membangun neraca yang harus diperkaya," ujar Seth Meyer, manajer portofolio di Janus Henderson, perusahaan yang menyusun analisis untuk indeks utang perusahaan terbaru.

Perusahaan-perusahaan di AS berutang hampir setengah dari total utang perusahaan di dunia, yakni sebesar 3,9 triliun dolar AS atau setara Rp56.401 triliun. Jumlah tersebut terus meningkat dalam lima tahun terakhir dari setiap aktivitas ekonomi utama.

Jerman berada di nomor dua, dengan total utang perusahaan 762 miliar dolar AS atau setara Rp11.020 triliun. Ini juga termasuk tiga perusahaan yang paling berutang di dunia, seperti Volkswagen, dengan utang 192 miliar dolar AS (Rp2.776 triliun) meskipun perusahaan itu mengalami peningkatan pada pembiayaan mobilnya.

Sebaliknya, seperempat perusahaan dalam indeks terbaru justru tidak memiliki utang sama sekali. Bahkan, beberapa memiliki cadangan uang tunai yang cukup besar. Cadangan dana terbesar adalah senilai 104 miliar dolar AS (Rp1.503 triliun), milik Alphabet perusahaan induk Google.

Tahun lalu, utang perusahan di dunia juga mengalami kenaikan tajam 8 persen, yang didorong oleh merger dan akuisisi oleh perusahaan-perusahaan yang meminjam untuk mendanai pembelian kembali saham dan dividen. Tapi, lompatan pada 2020 ini akan menjadi kondisi yang sangat berbeda seiring dampak virus corona yang menguras laba begitu banyak.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut