IMF Blokir Pinjaman Rp6,3 Triliun untuk Afghanistan karena Dikuasai Taliban
NEW YORK, iNews.id - Dana Moneter Internasional (IMF) memblokir akses Afghanistan terhadap sumber dayanya, termasuk dana pinjaman sebesar 440 juta dolar AS atau setara Rp6,3 Triliun. Hal itu dilakukan setelah Taliban menguasai Afghanistan.
Pengumuman IMF datang di tengah tekanan dari Departemen Keuangan AS sebagai pemegang saham pengendali di IMF, untuk memastikan bagian Afghanistan dari alokasi Hak Penarikan Khusus (SDR) tidak jatuh ke tangan Taliban.
"Saat ini ada ketidakjelasan dalam komunitas internasional mengenai pengakuan pemerintahan di Afghanistan. Sebagai konsekuensinya, negara tersebut tidak bisa mengakses SDR atau sumber daya IMF lainnya. Seperti biasa, IMF dipandu oleh pandangan masyarakat internasional," kata juru bicara IMF, dikutip dari Reuters, Jumat (20/8/2021).
IMF selama ini mengandalkan keanggotaannya untuk memutuskan apakah akan terlibat dengan pemerintah yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta atau pemilu yang disengketakan.
Pada 2019, IMF menangguhkan akses SDR Venezuela setelah lebih dari 50 negara anggota yang mewakili mayoritas kepemilikan saham IMF menolak mengakui pemerintahan Presiden Nicolas Maduro setelah pemilihannya kembali disengketakan. IMF juga menangguhkan transaksi dengan Myanmar setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta Februari lalu.
Alokasi SDR sebesar 650 miliar dolar AS kepada 190 negara anggotanya dijadwalkan berlaku aktif pada 23 Agustus 2021. Tambahan SDR tersebut bertujuan untuk memperkuat likuiditas negara-negara miskin yang telah sangat tertekan oleh pandemi Covid-19.
Juru bicara IMF mengatakan, SDR yang dialokasikan untuk Afghansitan sebesar 310 juta atau setara dengan 440 juta berdasarkan nilai tukar SDR pada Rabu (18/8/2021).
Seorang pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan, mereka berupaya mencegah Taliban mengakses cadangan SDR negara itu. Jika Afghanistan ingin mendapatkan kembali akses ke SDR, maka akan membutuhkan negara lain untuk bersedia menukar SDR dengan mata uang yang mendasarinya, sebuah transaksi yang kemungkinan juga akan diblokir oleh AS.
Para pejabat Afghanistan dan AS mengatakan, sebagian besar aset bank sentral Afghanistan senilai hampir 10 miliar dolar AS disimpan di luar Afghanistan, yang ditempatkan jauh dari jangkauan para pemberontak. Seorang pejabat pemerintahan AS sebelumnya mengatakan, aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat tidak akan diberikan kepada Taliban.
Editor: Jujuk Ernawati