IMF Prediksi Inggris Jadi Salah Satu Negara dengan Kinerja Ekonomi Terburuk di 2023

WASHINGTON, iNews.id - Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi Inggris bakal menjadi salah satu ekonomi utama dengan kinerja terburuk di dunia pada tahun ini. Kinerja ekonomi Inggris akan menjadi yang paling buruk di antara 20 negara dengan ekonomi terbesar (G20).

IMF memperkirakan ekonomi Inggris akan menurun tahun ini. IMF juga memperingkatkan adanya rocky road untuk sistem keuangan global seiring dengan kolapsnya dua bank Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu, diikuti akusisi terburu-buru Credit Suisse oleh saingan utamannya di Swiss, UBS AG, yang memicu kekhawatiran krisis keuangan lain. 

Baca Juga

China dan India Tambah Impor Batu Bara jelang Musim Dingin

IMF telah memprediksi Inggris akan mengalami penurunan kinerja ekonomi tahun ini dan berada di bawah kelompk G7, kelompok negara ekonomi maju terbesar di dunia, yang mendominasi perdagangan global dan sistem keuangan internasional. Inggris menduduki puncak grup tersebut pada tahun lalu selama rebound pandemi. Namun ekonomi Inggris diperkirakan menyusut 0,3 persen pada tahun ini dan baru tumbuh sebesar 1 persen pada tahun depan.

Meskipun Inggris diperkirakan memiliki kinerja ekonomi terburuk tahun ini, prediksi IMF ini sedikit lebih baik dari ekspektasi sebelumnya. IMF pada Januari lalu memprediksi, Inggri akan mengalami kontraksi 0,6 persen pada 2023.

Baca Juga

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen di 2023, Ini Pemicunya

Peneliti IMF sebelumnya menunjuk paparan Inggris terhadap harga gas yang tinggi, kenaikan suku bunga, dan melambatnya kinerja perdagangan sebagai penyebab kinerja ekonomi melemah. Sementara Kanselir Inggris Jeremy Hunt mengatakan, IMF telah menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi Inggris lebih dari negara G7 lainnya.

"IMF sekarang mengatakan kami berada di jalur yang benar untuk pertumbuhan ekonomi. Dengan tetap berpegang pada rencana kami akan mengurangi lebih dari separuh inflasi tahun ini, mengurangi tekanan pada semua orang," katanya, dikutip dari BBC, Sabtu (15/4/2023).

Sejumlah pengamat menilai peluang resesi di Inggris tahun ini menurun. Perekonomian biasanya dikatakan berada dalam resesi jika menyusut selama dua periode tiga bulan berturut-turut.

Editor: Jujuk Ernawati