IMF Sebut Penggunaan Bitcoin di El Salvador Butuh Transparansi dan Perhatian, Ini Alasannya

SAN SALVADOR, iNews.id - Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut, penggunaan bitcoin oleh El Salvador membutuhkan transparansi dan perhatian, meskipun risiko atas penggunaan mata uang digital tersebut belum terlihat. Hal tersebut disampaikan IMF setelah kunjungan ke negara Amerika Tengah itu.

“Mengingat risiko hukum, kerapuhan fiskal, dan sebagian besar sifat spekulatif pasar kripto, pihak berwenang harus mempertimbangkan kembali rencana mereka untuk memperluas eksposur pemerintah terhadap bitcoin,” tulis IMF dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Minggu (12/2/2023).

Baca Juga

KSO Hutama Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan di Merauke Senilai Rp4,8 Triliun

Kunjungan tahunan oleh IMF menyusul pembayaran obligasi senilai 600 juta dolar AS oleh El Salvador bulan lalu di tengah kekhawatiran investor atas sumber pembiayaan dan kebijakan fiskal.

Langkah El Salvador untuk membuat tender legal bitcoin pada September 2021 secara efektif menutup pintu bagi pembiayaan IMF.

Baca Juga

China Tawarkan Keringanan Utang ke Sri Lanka untuk Bantu Bailout IMF

Sementara pemberi pinjaman mencatat bahwa risiko belum terwujud karena penggunaan bitcoin yang terbatas sejauh ini. 

"Penggunaan mata uang kripto dapat tumbuh mengingat status tender legal dan reformasi legislatif baru untuk mendorong penggunaan aset kripto, termasuk obligasi token," ucap IMF.

Baca Juga

Harga Bitcoin Kembali Tembus Rp321 Juta di Awal 2023

Kongres El Salvador bulan lalu mengesahkan undang-undang (UU) yang mengatur penerbitan aset digital baik oleh negara maupun entitas swasta.

Pada pertengahan November 2022, Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengumumkan di Twitter mengenai serangkaian pembelian ssekitar 2.380 bitcoin. Dia bahkan menyebut Departemen Keuangan akan membeli satu bitcoin setiap hari.

Jika pembelian itu diwujudkan, pemerintah memegang hampir 2.470 bitcoin yang diperoleh dengan harga sekitar 106,4 juta dolar AS. Nilai investasi tersebut saat ini mencapai 52,2 juta dolar AS atau rugi lebih dari 50 persen. 

"Transparansi yang lebih besar atas transaksi pemerintah dalam bitcoin dan situasi keuangan dompet bitcoin milik negara (Chivo) tetap penting," kata IMF.

IMF menyoroti pemulihan ekonomi El Salvador ke tingkat sebelum pandemi. Hal ini didorong respons pemerintah yang efektif terhadap krisis kesehatan. Menurut IMF, PDB riil diproyeksikan tumbuh sebesar 2,4 persen pada 2023.

Namun, pemberi pinjaman juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya defisit neraca berjalan dan kemungkinan dampak limpahan dari resesi di Amerika Serikat (AS).

Editor: Aditya Pratama