Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Minta Lauk MBG Diganti Daging Sapi atau Telur Puyuh, Ada Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Impor Daging Sapi Capai 96 Persen, Erick Thohir: Stok Dalam Negeri Memprihatinkan

Rabu, 30 Maret 2022 - 14:54:00 WIB
Impor Daging Sapi Capai 96 Persen, Erick Thohir: Stok Dalam Negeri Memprihatinkan
Pedagang daging sapi. (Foto: iNews/Toiskandar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti impor daging sapi yang mencapai 96 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini dinilai membuat stok daging sapi di dalam negeri sangat memprihatinkan. 

Menurut dia, suplai daging sapi dari peternak secara nasional hanya mencapai 4 persen saja. Persoalan ini harus ditangani bersama-sama, mengingat suplai daging sapi sekitar 96 persen dipenuhi dari impor. 

"Pangan itu tidak saja diselesaikan oleh pemerintah saja. Tapi kita lihat kebutuhan sapi di Indonesia ini kan, sangat mengkhawatirkan. Kebutuhan daging kita 96 persen itu impor, hanya 4 persen dari peternak sapi lokal," ungkap Erick, Rabu (30/3/2022). 

Dia mengungkapkan, Indonesia tidak saja harus berinvestasi di sektor peternakan di luar negeri, namun juga harus membangun dan mengembangkan ekosistem peternakan di dalam negeri. Langkah ini untuk menjaga kelangkaan sapi kedepannya. 

Saat ini, lanjutnya, budidaya sapi di peternak kurang maksimal. Perkaranya hewan ternak subfamili bovinae ini kerap dipotong para peternak tanpa mempertimbangkan perkembangbiakannya. Pomotongan sapi masif terjadi saat harga daging di pasaran melambung tinggi. 

"Program pemerintah yang selalu memberikan sapi kepada masyarakat itu terus terjadi, tetapi tidak punya ikatan bahwa sapi ini kapan harus dipotong, jadi kadang-kadang baik sapi betina pun dipotong, akhirnya kehilangan perkembangbiakan," ungkap Erick Thohir.

Dia menjelaskan, perlu satu pengorganisasian para peternak agar pemotongan sapi tidak dilakukan sesuka hati. Pengorganisasian ini memberikan satu kebijakan baku yang bisa mengontrol kapan sapi harus disembelih. 

"Memang cara mendisiplinkan salah satunya bagaimana para peternak ini harus mengkoperasikan supaya para peternak ini punya satu, tidak individual. Tidak bisa mengambil kebijakan secara individu kalau tidak semuanya dipotong, kalau tidak harga naik dipotong semua, akhirnya kita impor lagi," tutur Erick Thohir.

Di lain sisi, Menteri BUMN menyampaikan rencana membeli peternakan sapi di Belgia melalui BUMN sektor peternakan. Rencana tersebut dinilai menjadi solusi jangka pendek untuk memenuhi pasokan daging sapi di Indonesia.

Langkah pembelian peternakan itu juga diyakini mampu menekan impor daging sapi. Selama ini impor masih menjadi upaya Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Itulah kenapa awalnya sempat kontroversi saat saya bicara "Ya sudah kita beli aja sapi di luar negeri. Itu bukan karena kita ingin kebarat-baratan, tapi itu memang sebuah realitas kita impor sapi. Daripada kita impor, kalau kita punya kepemilikan peternakan sapi di luar negeri kan, paling tidak uangnya balik ke kita. Toh memang masih impor," ujar Erick Thohir.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut