Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi, Termurah Dijual Berapa?
Advertisement . Scroll to see content

Impor Indonesia Turun 3,40 Persen di Oktober 2022, BPS: Terbesar di Logam Mulia dan Perhiasan

Selasa, 15 November 2022 - 14:04:00 WIB
 Impor Indonesia Turun 3,40 Persen di Oktober 2022, BPS: Terbesar di Logam Mulia dan Perhiasan
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS). (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Oktober 2022 sebesar 19,14 miliar dolar AS atau Rp297,871 triliun. Angka tersebut, turun 3,40 persen dibandingkan 19,81 miliar dolar AS atau Rp308,298 triliun pada September 2022.

"Berdasarkan sektor, baik impor migas maupun non migas Indonesia pada Oktober 2022 sama-sama mengalami penurunan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, dalam rilis BPS, Selasa (15/11/2022).

Menurut dia, impor migas Oktober 2022 senilai 3,36 miliar dolar AS, turun 1,81 persen dibandingkan September 2022 atau naik 77,23 persen per dibandingkan Oktober 2021. Sedangkan impor nonmigas Oktober 2022 senilai 15,77 miliar dolar AS, turun 3,73 persen dibandingkan September 2022 atau naik 9,56 persen dibandingkan Oktober 2021.

"Penurunan impor terbesar pada Oktober 2022 adalah logam mulia dan perhiasan/permata 196,0 juta dolar AS (35,97 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah pupuk 114,8 juta dolar AS (48,80 persen)," ujar Setianto.

Dia mengungkapkan, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2022 adalah Tiongkok sebesar 55,49 miliar dolar AS (33,79 persen), dan Jepang 14,14 miliar dolar AS (8,61 persen). Selanjutnya Thailand 9,25 miliar dolar AS (5,63 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 27,81 miliar dolar AS (16,94 persen) dan Uni Eropa 9,44 miliar dolar AS (5,75 persen).

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari-Oktober 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan pada barang konsumsi 657,7 juta dolar AS (4,19 persen), bahan baku/penolong 35.339,7 juta dolar AS (30,10 persen), dan barang modal 7.114,7 juta dolar AS (31,77 persen).

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut