Indikasi Korupsi Pengadaan Pesawat ATR 72-600, Ini Perkiraan Harga Sewanya
JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN, Erick Thohir, menyerahkan bukti audit investigasi indikasi korupsi pengadaan pesawat ATR-72-600 di Garuda Indonesia ke Kejaksaan Agung (Kejagung), Selasa (11/1/2022).
Dalam laporan itu, Erick menyampaikan rencana pemerintah yang ingin melakukan restrukturisasi untuk menyelamatkan Garuda Indonesia sekaligus memberikan sejumlah bukti tentang pengadaan pesawat ATR-72-600.
“Kami telah menyerahkan bukti audit investigasi (pengadaan pesawat ATR-72-600, red)," ujar Menteri BUMN Erick Thohit saat ditemui wartawan di kawasan Kejagung, Selasa (11/1/2022).
Menurut dia, Kementerian BUMN dan Kejagung melakukan sinkronisasi data dalam pengusutan dugaan tindak pidana korupsi pengadaan pesawat jenis ATR-72-600 untuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Berdasarkan hasil penelusuan MNC Portal Indonesia, untuk harga sewa pesawat memang terbiang tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun sewa pesawat tersebut bervariasi tergantung jenisnya dengan harga berkisar antara Rp1,7 miliar hingga lebih dari Rp18 miliar per bulan.
Adapun sejumlah jenis pesawat Garuda yang saat ini disewa dengan biaya tinggi atau mahal, di antaranya Boeing 737-800 sebanyak 57 pesawat, Bombardier CRJ1000 sebanyak 18, ATR 72-600 sebanyak 13, dan B777-300 sebanyak 10. Lalu, A330-300 sebanyak 11, A330-200 sebanyak 7, dan A300-900 sebanyak 3.
Namun saat dikonfirmasi kepada pihak Garuda, Direktur Utama Garuda Irfan Setiawan enggan membeberkan dan menyampaikan biaya pasti dari sewa pesawat tersebut.
“Untuk detail harga sewa pesawat ATR 72-600 kami tidak memiliki data dan catatanya secara rinci dan kami tidak bisa sampaikan,” kata Dirut Garuda saat dikonfirmasi oleh MNC PORTAL, Selasa (11/1/2022).
Ditambahkan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo harga sewa Garuda sangat tinggi dari maskapai lain. Bahkan, harga sewa bisa mencapai empat kali lipat dari rata-rata pasar global.
"Garuda termasuk yang terbesar dengan aircraft rental cost dibagi revenue Garuda itu mencapai 24,7 persen, empat kali lipat dari global average," ujar Tiko, saat rapat bersama Komisi VI DPR di Gedung DPR/MPR, dikutip, Selasa (11/1/2022).
Editor: Jeanny Aipassa