Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PPI Taiwan Lantik Pengurus Baru, Fokus Songsong Indonesia Emas 2045
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia-Jerman Akselerasi Penyelesaian Perundingan Perjanjian IEU-CEPA

Selasa, 18 April 2023 - 10:10:00 WIB
Indonesia-Jerman Akselerasi Penyelesaian Perundingan Perjanjian IEU-CEPA
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Jerman akan memfasilitasi agar pembahasan IEU-CEPA bisa dipercepat. Foto: Kemenko Perekonomian
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia berupaya terus melakukan penguatan kerja sama guna mendorong perekonomian nasional. Salah satunya kerja sama bilateral antara Indonesia-Jerman.

Di sela-sela perhelatan Hannover Messe 2023, Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Jerman dengan diterima oleh Kanselir Olaf Scholz. Pertemuan tersebut membahas antara lain terkait joint investasi dan kerja sama ekonomi yang ditandatangani oleh Kementerian Perekonomian dan Lingkungan Hidup Jerman dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Sesuai rahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa, dibutuhkan pembenahan regulasi Uni Eropa yang menghambat kesetaraan. Terkait pembenahan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pentingnya percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

“Tadi komitmen dari Kanselir Scholz juga mendorong bahwa dari Jerman akan memfasilitasi agar pembahasan IEU-CEPA ini bisa dipercepat. Memang ada beberapa isu antara Indonesia dan EU, namun Jerman melihat bahwa pendekatan yang harus kita lakukan juga pendekatan yang sifatnya pragmatis, sehingga dengan demikian kita berharap bahwa perjanjian IEU-CEPA bisa dipercepat,” kata dia saat memberikan keterangan pers di Hannover, Jerman, Senin (17/4/2023).

Menko Airlangga menyampaikan arahan Presiden Jokwo bahwa Jerman dapat menjadi platform untuk kerja sama ekonomi di Eropa. 

“Kanselir tadi juga menyampaikan bahwa dengan Indonesia menjadi partner country daripada Hannover Messe maka dari segi teknologi dan kerja sama itu sudah mempunyai beberapa kesamaan dan juga rencana jangka panjang ke depan,” ujarnya.

Terkait investasi, Indonesia menyambut baik pembentukan komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia-Jerman. Investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi. 

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyebutkan adanya kerja sama baru yang sudah ditandatangani sebesar 1,98 miliar dolar AS. Beberapa hal lain juga disampaikan dalam pertemuan tersebut, di antaranya terkait fokus Indonesia pada ekosistem industri EV terutama beberapa komoditas mineral strategis yang mempunyai potensi untuk investasi yakni terdiri dari 21 komoditas yang bisa mencapai nilai sebesar 545,3 miliar dolar AS. 

Selain itu, juga disampaikan bahwa deforestasi Indonesia sudah menjadi yang terendah selama 20 tahun terakhir, di mana 23.000 hektare Kawasan Industri Hijau telah dibangun, serta mendorong penghentian penggunaan pembangkit listrik berbasis batu bara agar dapat diwujudkan dalam waktu yang lebih cepat.

Terkait dengan peran dalam transisi energi di Indonesia, Jerman berkomitmen untuk mendorong Just Energy Transition Partnership (JETPI), mengingat JETPI diinisiasi oleh G7 dengan komitmen sebesar 20 miliar dolar AS dari negara-negara G7. 

“Nah, tentunya Jerman juga menjadi bagian dari itu, yang berkomitmen investasi lebih dari 1 miliar dolar AS. Dan tentu realisasinya kita berharap bahwa ini bisa dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Menko Airlangga.

Dia menyampaikan bahwa Indonesia akan menunjukkan beberapa potensi industri dalam negeri yang hadir dalam perhelatan Hannover Messe 2023.

“Tadi yang diangkat oleh Kanselir Scholz terkait dengan pabrik pupuk, karena Jerman ini tidak punya pabrik pupuk. Jadi mungkin menjadi menarik kalau mereka melihat kemajuan Indonesia di industri pupuk. Sedangkan mereka akan menunjukkan beberapa teknologi yang terkait dengan Industri 4.0, robotic, kemudian juga energi terbarukan,” tuturnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut