Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Jual CPO Lebih Murah, Malaysia Khawatir Ekspor Turun

Kamis, 22 September 2022 - 12:53:00 WIB
Indonesia Jual CPO Lebih Murah, Malaysia Khawatir Ekspor Turun
Seorang pekerja di antara hasil panen perkebunan kelapa sawit Malaysia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Regulator industri minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) Malaysia mengkhawatirkan adanya penurunan ekspor komoditas tersebut. Hal ini dilatarbelakangi kebijakan negara tetangga, Indonesia yang memperpanjang pembebasan pungutan ekspor CPO yang sekaligus menjual produknya di harga murah.

Direktur Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), Ahmad Parveez menyebut, produsen CPO dari Indonesia tengah bergerak untuk menguras persediaan dengan melakukan ekspor di harga yang lebih rendah dari produk Negeri Jiran. Diketahui, kebijakan pembebasan bea ekspor RI diperpanjang hingga 31 Oktober.

“Dengan cara Indonesia melepas persediaannya sekarang, kami mengantisipasi dua hingga tiga bulan ke depan ekspor Malaysia akan turun,” ujar Ahmad mengutip Reuters, Kamis (22/9/2022).

Ahmad menambahkan, perlambatan ekspor ini dinilai dapat membuat persediaan CPO Negeri Jiran akan melimpah-ruah pada akhir 2022. Dia menyebut, stok CPO pada Desember 2022 akan menjadi 2,5 juta ton atau tertinggi sejak April 2019.

Menurutnya, Malaysia dinilai mampu untuk menghasilkan 18,5 juta ton CPO pada tahun 2022. Optimisme tersebut bakal menjadi tantangan mengingat persoalan kekurangan tenaga kerja yang tak kunjung sirna.

Sebagai catatan, volume persediaan CPO Malaysia meningkat pada akhir Agustus lalu di level tertinggi lebih dari dua tahun terakhir. Selain karena penurunan ekspor, produksi tandan buah segar mengalami peningkatan menyusul puncak musim panen yang sedang berlangsung.

Di Indonesia, persediaan CPO telah meningkat tajam sejak kebijakan pembatasan ekspor yang diberlakukan dari awal tahun. Ahmad membaca para pedagang minyak sawit RI sengaja menurunkan harga agar lebih murah daripada produk Malaysia demi mengurangi persediaan mereka, sekaligus membantu petani perkebunan.

"Saya tidak heran jika mereka (Indonesia) memperpanjang kebijakan itu, meskipun itu masih tergantung pada persediaan. Mereka ingin menurunkan stok ke level yang terkendali," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut