Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka, Roy Suryo Sindir Silfester Matutina Belum Dipenjara
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Pernah Jadi Raja Gula Dunia, Jokowi: Kok Sekarang Impor?

Sabtu, 05 November 2022 - 10:32:00 WIB
Indonesia Pernah Jadi Raja Gula Dunia, Jokowi: Kok Sekarang Impor?
Presiden Joko Widodo di pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero), Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (4/11/2022). (Foto: Setpres)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan kondisi Indonesia yang kini mengimpor gula, padahal pernah menjadi raja gula dunia. 

Jokowi mengatakan, Indonesia masih mengimpor gula konsumsi. Saat ini gula konsumsi yang diimpor mencapai 1.088.000 ton per tahun. Sementara impor gula untuk industri berada di angka 3.569.000 ton per tahun. 

Terkait dengan itu, Presiden berharap dalam 5 tahun mendatang Indonesia menjadi produsen gula, tanpa harus impor dari negara lain. 

Jokowi pun mengingatkan bahwa Indonesia pernah menjadi raja gula dunia. Produk gula yang dihasilkan pun diekspor ke berbagai negara. 

"Padahal kita tahu di Indonesia ini adalah raja gula, ekspor kita kemana-mana ke semua negara. Pertanyaannya, kenapa dari yang dulu mengekspor kok sekarang impor," kata Jokowi, dikutip Sabtu (5/10/2022).

Presiden mengungkapkan, telah meminta Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk menjajaki kerja sama dengan Brazil terkait swasembada gula nasional. Presiden menilai Brazil merupakan negara yang memiliki pengalaman baik dalam manajemen tebu dan gula. 

Jokowi juga memerintahkan agar BUMN menyiapkan bibit tebu dengan varietas yang paling baik. Dia memandang dengan cara menanam yang baik dan modern, maka 5 tahun ke depan Indonesia bisa mencapai swasembada gula. 

“Kita harapkan dengan cara penanaman yang baik dan modern ini dalam 5 tahun kedepan, kita bisa mandiri dan ketahanan pangan kita utamanya gula bisa kita lakukan sendiri, tanpa harus mengimpor," ungkap Presiden, Sabtu (5/11/2022).

Presiden menilai dengan penggunaan bibit yang baik dan mesin modern yang memberikan rendemen yang baik, akan menguntungkan petani. Namun, hal ini tentu membutuhkan investasi besar dan kerja keras.

Selain memenuhi gula konsumsi, lanjutnya, tebu juga dapat diolah menjadi Bioetanol yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Langkah itu, sejalan ambisi pemerintah meningkatkan energi baru dan terbarukan (EBT).

Presiden mencatat separuh energi, BBM yang digunakan 50 persennya adalah impor. Dia tak ingin Indonesia terus-terusan seperti itu. Menurutnya tebu dan sawit bisa ditingkatkan lagi, itu akan memperkuat ketahanan energi negara nasional.

“Ini yang akan kita lakukan sehingga nantinya selain gulanya terpenuhi, ada sisi lain yaitu karena gula juga menghasilkan molase, ini yang akan dipakai untuk membangun industri Bioetanol yang juga akan memperkuat ketahanan energi kita," tutur Jokowi.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut