Industri Makanan dan Minuman Sumbang Ekspor Terbesar
JAKARTA, iNews.id - Industri makanan dan minuman (mamin) berkontribusi paling besar terhadap kinerja ekspor sepanjang semester I-2020 (Januari-Juni). Nilai ekspor industri mamin mencapai 13,73 miliar dolar AS.
Setelah industri mamin, ada industri logam di posisi kedua. Nilai ekspor industri tersebut mencapai 10,87 miliar dolar AS dalam enam bulan terakhir.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kedua sektor unggulan tersebut mampu menunjukkan geliatnya menembus pasar internasional di tengah pandemi Covid-19.
“Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang memiliki demand tinggi ketika pandemi COVID-19. Sebab, masyarakat perlu mengonsumsi asupan yang bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuhnya dalam upaya menjaga kesehatan,” kata Menperin, Kamis (23/7/2020).
Dia mengungkapkan industri mamin merupakan sektor usaha yang mendominasi di Tanah Air, terutama Industri Kecil Menengah (IKM). Hal ini yang menjadi tumpuan bagi berputarnya roda ekonomi nasional.
“Sesuai aspirasi pada peta jalan Making Indonesia 4.0, kami menargetkan industri makanan dan minuman akan mampu merajai di wilayah Asia Tenggara,” ujarnya.
Dia menyebutkan sudah banyak produk makanan dan minuman Indonesia digemari konsumen mancanegara, misalnya mi instan yang sangat diminati oleh warga di negara-negara di Afrika. Untuk itu Kemenperin terus mendorong perluasan pasar dan diversifikasi produk makanan dan minuman yang berorientasi ekspor.
Sementara itu, kata dia, tingginya ekspor industri logam dasar merupakan bukti berjalannya kebijakan hilirisasi di sektor tersebut.
“Artinya, dengan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam kita, hasilnya adalah penerimaan devisa dari ekspor. Selain itu multiplier effect lainnya, aktivitas industri dapat menyerap tenaga kerja,” ujarnya.
Editor: Rahmat Fiansyah