Inflasi Argentina Makin Tinggi, Nyaris Sentuh 290 Persen per April 2024
BUENOS AIRES, iNews.id - Tingkat inflasi tahunan Argentina nyaris menyentuh 290 persen pada bulan April sekaligus menjadi yang tertinggi dalam beberapa dekade. Meski begitu, inflasi menunjukkan tanda-tanda mencapai puncaknya karena tingkat bulanan melambat lebih dari perkiraan di tengah upaya penghematan yang dilakukan oleh Presiden Javier Milei.
Mengutip Reuters, inflasi dalam 12 bulan hingga April 2024 mencapai 289,4 persen, menurut data resmi INDEC pada hari Selasa. Negara Amerika Selatan ini mencatat kenaikan harga konsumen bulanan sebesar 8,8 persen, mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut sejak mencapai puncaknya di atas 25 persen pada bulan Desember.
Pemerintahan Milei, yang mewarisi krisis ekonomi besar, mendapat pujian karena keberhasilannya menurunkan inflasi bulanan yang telah menurun sejak puncaknya pada Desember 2023. Penurunan ini terjadi setelah Milei menjabat dan mendevaluasi mata uang peso secara tajam.
Kenaikan harga yang melambat turut membantu mendorong bank sentral untuk menurunkan suku bunga secara agresif. Dengan demikian, inflasi yang lebih rendah dapat memicu penurunan suku bunga lagi pada awal minggu ini.
Setelah menjabat sebagai Presiden Argentina, Milei telah melakukan penghematan yang ketat dengan pemotongan biaya dan berupaya menyerap likuiditas di pasar. Hal ini mendapat sambutan baik dari investor dan telah membantu meningkatkan posisi fiskal pemerintah dan mendorong kenaikan ekuitas dan obligasi.
“Dia menghasilkan kejutan penghematan moneter, berhenti menyuntikkan peso ke dalam perekonomian, dan memberikan sinyal kuat mengenai penghematan fiskal,” ucap Kepala Ekonom di Konsultan Libertad dan Progreso Foundation, Eugenio Mari.
Namun, para pemilik toko dan konsumen menyebut bahwa meskipun angka inflasi bulanan telah melambat, perubahan tersebut belum sepenuhnya terasa di lapangan.
“Tidak peduli seberapa besar penurunan tingkat inflasi, seperti yang dikatakan semua orang, hal itu tidak tercermin di sini karena lihat, ada barang-barang yang seharusnya turun tetapi belum turun,” ucap seorang penjual buah dan sayur di Buenos Aires, Sandra Boluch.
Boluch menyebut tokonya terpaksa menaikkan gaji karyawan karena harga sewa yang meningkat, sementara biaya input barang-barang seperti kantong plastik telah meningkat dan berdampak pada harga stiker untuk wortel dan apel.
"Transportasi lebih mahal, harga solar naik, semuanya naik. Jadi, sekeras apa pun kami mencoba menurunkan harga, kami tidak bisa,” ucapnya.
Editor: Aditya Pratama