Inflasi Turki Cetak Rekor Tertinggi 24 Tahun, Tembus 85,5 Persen setelah Penurunan Suku Bunga
ISTANBUL, iNews.id - Tingkat inflasi tahunan Turki naik ke level tertinggi 24 tahun di 85,51 persen pada Oktober 2022. Ini terjadi setelah bank sentral Turki memangkas suku bunganya meski harga-harga melonjak.
Tingkat inflasi tersebut menjadi yang tertinggi sejak Juni 1998. Inflasi di Turki telah melonjak sejak tahun lalu, ketika lira merosot usai bank sentral mulai memangkas suku bunganya dalam siklus pelonggaran yang dilakukan Presiden Tayyip Erdogan.
Dalam tiga bulan terakhir, bank sentral memangkas suku bunga dengan total 350 basis poin (bps) menjadi 10,5 persen. Bank sentral akan melakukan pemangkasan lagi bulan ini sebagai langkah terakhir dalam siklus pelonggaran, yang bertentangan dengan tren pengetatan kebijakan moneter global.
Institut Statistik Turki juga melaporkan, inflasi bulanan naik 3,54 persen. Angka ini di bawah perkiraan dalam survei Reuters sebesar 3,6 persen. Sementara secara tahunan, inflasi sebelumnya diperkirakan mencapai 85,6 persen pada Oktober 2022.
Pendiri Burumcekci Consulting, Haluk Burumcekci mengatakan, inflasi Oktober bisa menjadi puncak inflasi indeks harga konsumen/IHK jika lira tidak melemah lebih lanjut.
"Kami pikir inflasi headline (IHK) mungkin telah mencapai puncaknya kecuali ada depresiasi dari level lira saat ini. Penurunan signifikan (inflasi) hanya bisa terjadi pada kisaran 70-75 persen karena efek dasar pada bulan terakhir tahun ini," kata dia, dikutip dari Reuters, Kamis (3/11/2022).
Adapun penurunan lira sebesar 44 persen pada tahun lalu dan 29 persen tahun ini penyebab utamanya adalah melonjaknya inflasi, selain meningkatnya harga energi.
Harga pakaian memimpin kenaikan bulanan dengan peningkatan sebesar 8,34 persen, diikuti harga makanan yang melonjak 5,09 persen, dan harga perabotan dan peralatan rumah tangga yang naik 4,38 persen. Sementara transportasi, termasuk harga bensin, memimpin kenaikan tahunan sebesar 117,15 persen, diikuti harga pangan mencapai 99,05 persen, serta furnitur dan peralatan rumah tangga sebesar 93,63 persen.
Perkiraan median untuk inflasi akhir tahun ini dalam jajak pendapat Reuters terbaru sebesar 70,25 persen. Sementara itu, bank sentral Turki memperkirakan mencapai 65,2 persen.
Adapun program ekonomi pemerintah memprioritaskan suku bunga rendah untuk mendorong produksi dan ekspor dengan tujuan mencapai surplus transaksi berjalan. Sedangkan indeks harga produsen domestik pada Oktober naik 7,83 persen secara bulanan, sedangkan tahunan mencapai 157,69 persen.
Editor: Jujuk Ernawati