Inggris Bekukan Aset 2 Oligarki Rusia yang Dekat dengan Abramovich Senilai Rp187 Triliun
LONDON, iNews.id - Inggris telah membekukan aset milik dua oligarki Rusia senilai 13 miliar dolar AS atau setara Rp187 triliun. Dua oligarki tersebut merupakan rekan dekat miliarder Rusia Roman Abramovich.
Kedua oligarki ini, yakni Eugene Tenenbaum dan David Daidovich. Adapun pembekuan aset tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Inggris.
Pembekuan aset yang dilakukan pada Kamis (14/4/2022) lalu terjadi satu hari setelah pihak berwenang di surga pajak lepas pantai Jersey membekukan aset senilai lebih dari 7 miliar dolar AS, yang diduga juga terkait dengan Abramovich. Ini membawa nilai gabungan aset yang dibekukan menjadi 20 miliar dolar AS.
Selain membekukan aset, Davidovich juga dilarang bepergian ke Inggris. Sedangkan Tenenbaum masih bebas bepergian ke negara tersebut.
Pejabat Inggris mengatakan, keputusan Jersey terhadap Abramovich dan tindakan Inggris terhadap Tanenbaum dan Davidovich sudah dikoordinasikan. Langkah tersebut bertujuan memotong sumber dana potensial yang dapat diminta oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membiayai invasinya ke Ukraina.
"Kami memperketat ratchet pada mesin perang Putin dan menargetkan lingkaran orang-orang yang paling dekat dengan Kremlin. Kami akan terus memberikan sanksi sampai Putin gagal di Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, dikutip dari CNBC International, Minggu (17/4/2022).
Inggris, khususnya London, telah lama menjadi pusat miliarder Rusia, dan beberapa properti terkenal menjadi rumah kedua bagi oligarki negara itu. Tetapi perang Rusia di Ukraina dan respons internasional terhadapnya mengancam keamanan finansial yang pernah diwakili oleh pound Inggris dan kekayaan properti kepada oligarki terkaya dan paling terhubung di Rusia.
Sanksi Inggris yang dijatuhkan kepada Abramovich pada Maret lalu memaksanya menjual klub sepak bola terkenal di London, Chelsea. Kesepakatan bernilai miliaran dolar AS untuk menjual klub tersebut dilaporkan hampir selesai, dengan empat penawar masih dalam proses untuk memiliki salah satu tim sepak bola paling sukses di Eropa.
Tidak seperti aset kelas atas seperti Chelsea, perusahaan induk yang sekarang dikendalikan oleh Davidovich dan Tenenbaum mewakili sisi lain kerajaan Abramovich, yang sebagian besar masih tersembunyi.
Sanksi internasional yang dijatuhkan sebagai tanggapan atas perang Rusia di Ukraina telah memberikan titik terang baru pada labirin perusahaan cangkang di seluruh dunia yang digunakan oligarki Rusia untuk menyamarkan sumber dan tujuan kekayaan mereka.
Dalam seminggu terakhir, surga pajak yang relatif kecil seperti Jersey dan Kepulauan Cayman telah mengumumkan pembekuan aset senilai puluhan miliar dolar AS, yang disimpan di bank mereka oleh oligarki Rusia yang dikenai sanksi.
Jersey telah lama menjadi surga pajak perusahaan luar negeri yang rahasia. Beberapa orang terkaya di dunia menyembunyikan aset mereka di pulau itu menggunakan labirin perusahaan cangkang.
Tenenbaum dan Davidovich terlibat dengan satu perusahaan yang terdaftar di Jersey bernama Evrington Investments Limited yang terkait dengan Abramovich, menurut pihak berwenang Inggris.
Catatan perusahaan menunjukkan, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, Abramovich mengalihkan kendali Evrington Investments ke Tenenbaum. Kurang dari sebulan kemudian, Tenenbaum mengalihkan kendali perusahaan ke Davidovich.
Tapi bukan hanya Tenenbaum yang mengambil alih aset Abramovich tepat pada hari invasi. Pada 24 Februari, Abramovich mengalihkan kendali atas perusahaan terpisah, Norma Investments kepada Davidovich, menurut catatan perusahaan.
Menurut laporan Wall Street Journal, Abramovich di masa lalu telah menggunakan Norma Investments untuk mendanai startup energi di seluruh dunia. Dan itu bukan hanya perusahaan. Salah satu kapal pesiar terbesar Abramovich, Aquamarine, juga dipindahkan ke Davidovich pada 24 Februari, menurut penyelidikan yang dilakukan The Guardian.
Secara teknis, superyacht 150 kaki tersebut dimiliki oleh sebuah perusahaan bernama MHC Jersey Ltd., yang terdaftar di Jersey. Davidovich mengonfirmasi kepada The Guardian, dia adalah pemilik MHC dan kapal pesiar tersebut.
Editor: Jujuk Ernawati