Inggris Minati Produk Kayu dan Kertas Indonesia, Teken MoU Senilai Rp1,7 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Inggris minati produk kayu dan kertas asal Indonesia. Sepuluh perusahaan RI dan dua perusahaan Inggris melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) senilai 112 juta dolar AS atau Rp1,7 triliun.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menyaksikan penandatanganan MoU pembelian produk kayu tersebut. Kehadiran Mendag Zulkifli Hasan pada acara ini merupakan rangkaian kegiatan dari kunjungan kerja ke London, Inggris yang berlangsung pada 7-9 Maret 2023.
“Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara perusahaan Indonesia dan Inggris senilai 112 juta dolar AS. Produk-produk yang diminati perusahaan Inggris, yaitu produk kertas dan produk kayu yang mencakup pintu, kusen pintu dan komponennya, serta pelapis dinding,” kata dia dalam keterangannya, dikutip Jumat (10/3/2023).
Dia menjelaskan, Inggris merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia. Zulhas melihat masih banyak potensi kerja sama perdagangan dan ekonomi kedua negara yang masih bisa dikembangkan.
"Saya juga senang melihat produk kayu Indonesia terus diminati oleh masyarakat Inggris,” ujarnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang sudah diolah Kemendag, total nilai perdagangan Indonesia dan Inggris pada tahun lalu mencapai 2,7 miliar dolar AS. Angka ini meningkat sekitar 5 persen dibandingkan 2021.
Sementara pada 2022, produk kayu merupakan salah satu komoditas utama ekspor Indonesia ke Inggris dengan nilai mencapai 177,8 juta dolar AS. Inggris menempati urutan ke-6 tujuan ekspor kayu Indonesia ke dunia. Sedangkan untuk produk kertas Indonesia ke Inggris mencapai 59,8 juta dolar AS pada 2022.
“Indonesia dan Inggris telah memiliki kesepakatan FLEGT-VPA. Hal ini membuktikan bahwa kayu Indonesia dipastikan legal dan berkelanjutan. Semoga seluruh upaya kita bermanfaat bagi perekonomian dan masyarakat kedua negara,” tutur Zulhas.
Editor: Jujuk Ernawati