Ini Contoh Ekonomi Kreatif dari Berbagai Subsektor, Simak Yuk!
JAKARTA, iNews.id - Simak deretan contoh ekonomi kreatif dari berbagai subsektor. Sebagian besar dari contoh ini dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Ekonomi kreatif sendiri merupakan ekonomi yang menitikberatkan pada ide, pengetahuan, dan kreativitas untuk menghasilkan suatu produk. Tiap tahunnya, kontribusi ekonomi kreatif pada perekonomian nasional semakin meningkat.
Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Indonesia pada 2015 bahkan mencapai 5,76 persen dan diprediksi akan terus mengalami kenaikan. Maka dari itu, pemerintah begitu serius mengelola sektor ini.
Adapun contoh ekonomi kreatif yang patut untuk diketahui adalah sebagai berikut.
Pada subsektor ini, seseorang bisa berkreasi menghasilkan karya berupa film, video untuk diunggah di YouTube atau foto hasil jepretan sendiri. Karya-karya tersebut tentu saja bisa menjadi sumber penghasilan jika dimonetisasi dengan tepat.
Memasuki era digital, segala hal kini bisa didigitalisasi, termasuk game atau layanan tertentu. Layanan seperti pesan antar makanan, e-commerce, menonton video, dan lain-lain bisa disajikan untuk konsumen yang ingin mengaksesnya melalui ponsel mereka.
Begitu pula dengan game yang begitu digandrungi di Indonesia, sehingga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Untuk itu, kemampuan dalam bidang teknologi begitu dibutuhkan jika ingin memulai bisnis kreatif pada subsektor ini.
Tak banyak orang yang bisa membuat kerajinan tangan, seperti jam tangan dari kayu, kursi yang diukir, baju dari kain perca, hingga topi dari anyaman bambu. Maka dari itu, seseorang dengan bakat mumpuni dalam membuat kerajinan tangan bisa memanfaatkannya untuk memulai bisnis.
Karena dibutuhkan kreativitas yang tinggi, maka jenis bisnis ini tergolong ke dalam ekonomi kreatif. Menariknya, subsektor ekonomi kreatif jenis ini tak pernah sepi peminat.
Mengingat musik begitu melekat dengan kehidupan manusia, subsektor ekonomi kreatif ini tentu begitu menjanjikan. Maka dari itu, tak heran jika musisi muda terus bermunculan setiap harinya.
Kini, lagu-lagu menarik ciptaan para musisi selalu menghiasi lini masa media sosial. Lagu yang akhirnya sampai di telinga pendengar tersebut tentu telah melewati tahap penuangan ide kreatif yang matang.
Tak hanya sebagai pelindung tubuh, fungsi fesyen kini juga berkaitan dengan penanda status sosial. Maka dari itu, industri ini tak pernah sepi peminat.
Kamu bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan produk-produk fesyen terbaik. Namun jika ingin produkmu begitu digandrungi, kamu harus mengikuti tren fesyen yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
Desain dalam ekonomi kreatif memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari desain interior, desain grafis, desain suatu produk, dan lain sebagainya. Saat ini, bisnis dalam bidang kreatif tersebut begitu menjanjikan.
Sebagai sebuah kebutuhan primer makhluk hidup, bisnis kuliner tentu tak ada matinya. Terlebih, bisnis kuliner terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Tren kuliner terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Maka dari itu, kamu harus memahami kebutuhan atau keinginan pasar sebelum terjun ke bidang tersebut.
Di Indonesia, seni pertunjukan bisa menjadi sangat beragam. Pada seni pertunjukan tradisional, terdapat pertunjukan wayang, ludruk, tari-tarian, dan lain sebagainya.
Sedangkan seni pertunjukan kontemporer banyak menampilkan konser musik pop, drama musikal, atau tarian-tarian modern. Mengingat tingginya peminat akan seni pertunjukan, bisnis yang menangani bidang tersebut tentu sangat berprospek.
Sudah menjadi hal yang lumrah jika bidang periklanan kerap diisi oleh orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi. Dari ide-ide kreatif, pemasaran dapat dilakukan dengan mudah.
Namun kini, periklanan yang efektif cenderung dilakukan secara digital. Oleh sebab itu, seseorang yang ingin terjun ke dalam bidang ini harus menguasai ilmu digital marketing.
Hampir mirip dengan periklanan, penerbitan pun saat ini lebih banyak berbasis digital. Oleh sebab itu, seseorang dengan minat dalam bidang penerbitan juga harus menguasai SEO, SEM, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa contoh ekonomi kreatif dari berbagai subsektor. Adakah yang telah kamu geluti saat ini?
Editor: Komaruddin Bagja