Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Bumi Bermagnitudo 6,0 Guncang Xinjiang China
Advertisement . Scroll to see content

Ini Deretan Ancaman dari Aplikasi Temu asal China Terhadap UMKM RI, Apa Saja?

Kamis, 13 Juni 2024 - 12:36:00 WIB
Ini Deretan Ancaman dari Aplikasi Temu asal China Terhadap UMKM RI, Apa Saja?
ilustrasi aplikasi Temu asal China (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Aplikasi Temu dari China tengah menjadi sorotan karena dikhawatirkan mengganggu UMKM di Indonesia. Bagaimana tidak, aplikasi ini memiliki model bisnis penjualan e-commerce secara crossborder yang mana pembeli berhubungan langsung dengan pabrik.

Alhasil, penjualan tersebut akan memotong banyak rantai dan menawarkan harga yang jauh lebih murah dari UMKM. Staf Khusus Menkop UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari mengungkapkan model bisnis tersebutlah yang akan akan melahirkan predatory pricing atau persaingan harga yang mendominasi pangsa pasar UMKM nantinya.

"Jika Temu hadir di Indonesia, bagi UMKM produsen nantinya tidak akan mampu bersaing dengan produk yang dijual dengan harga jauh lebih rendah daripada HPP (Harga Pokok Penjualan)," tutur Fiki kepada iNews.id, Kamis (13/6/2024).

Selain itu, aplikasi Temu juga akan mematikan keuntungan penjualan karena tidak memerlukan distributor atau affiliator. Alhasil, penjual di Indonesia akan terdampak.

klik halaman selanjutnya untuk membaca>>>

"Bagi UMKM seller, Temu menghadirkan produk yang dikirim langsung dari pabrik di China ke konsumen, penjual di Indonesia tidak akan menjadi bagian dari transaksi," katanya.

Tak cuma itu, kata Fiki, kehadiran aplikasi Temu juga dapat menutup 97 persen tenaga kerja lokal, khususnya di sektor UMKM Indonesia. Sebab, penjualan di Indonesia bisa kalah bersaing dengan China.

"Kemudian bagi tenaga kerja, 117 juta orang atau 97 persen tenaga kerja nasional ada di sektor UMKM jika produk konveksi dari China masuk, maka designer, tukang jahit, tukang bordir, dan tukang pewarna kain, tidak akan dapat apa-apa," ucapnya.

Terakhir, dampak masuknya aplikasi Temu bagi konsumen di Indonesia juga berujung negatif. Fiki menjelaskan berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pengguna aplikasi Temu di Amerika Serikat, kualitas produk yang dibeli lebih buruk, serta seringnya pemotongan saldo tanpa sepengetahuan pembeli.

"Temu juga merugikan bagi konsumen. Seperti keterangan pengguna di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, banyak yang mengeluhkan kualitas barang yang buruk dan ada pemotongan saldo tanpa sepengetahuan mereka," kata Fiki.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut