Ini Profil Li Ka Shing, Bos CK Hutchison yang Resmi Pensiun
HONG KONG, iNews.id – Orang terkaya di Hong Kong, Li Ka Shing mengumumkan pensiun dari posisinya sebagai pemimpin perusahaan CK Hutchison, sebuah salah satu grup konglomerasi terbesar di Asia.
“Saya memutuskan untuk mundur sebagai pemimpin grup perusahaan dan pensiun dari posisi sebagai direktur eksekutif dalam rapat umum pemegang saham mendatang,” kata Li, dikutip dari AFP, Jumat (16/3/2018).
Li yang genap berusia 90 tahun pada bulan Juli akan melimpahkan jabatan kepada anak sulungnya, Victor. Sementara itu, orang terkaya ke-4 di Asia akan berperan sebagai penasihat senior perusahaan.
Kepada wartawan, Li sambil tersenyum mengaku bahagia dan terhormat atas kesempatan yang dia peroleh selama ini. Dia juga mendorong agar anak-anak muda mempunyai kesempatan seperti dirinya.
Dalam jumpa pers sebelumnya, Li menolak selalu memberikan komentar secara gamblang soal isu dirinya akan pensiun. Tapi, perubahan manajemen secara besar-besaran pada 2015 lalu mengindikasikan Li membuka jalan bagi Victor untuk mengambil alih kerajaan bisnisnya.
Castor Pang, Kepala Riset Core-Pacific Yamaichi yang berbasis di Hong Kong sebelumnya mengatakan, keputusan Li pensiun hanya tinggal menunggu ‘pengumuman resmi saja’ karena dia sudah mempersiapkannya sejak lama.
Superman dari Hong Kong
Investor di Hong Kong dan kawasan Asia Timur melihat Li sebagai konglomerat yang terlibat dalam berbagai sektor bisnis mulai dari operator pelabuhan hingga telekomunikasi. Li juga diberikan gelar ‘Superman’ karena cakupan bisnisnya yang luas sehingga sangat memengaruhi kehidupan masyarakat Hong Kong, termasuk bisnisnya di bidang jasa internet hingga jaringan supermarket.
Keputusan bisnis memiliki potensi untuk memengaruhi ekonomi Hong Kong, termasuk harga properti di negara dengan penduduk tujuh jiwa itu. The Center, gedung pencakar langit yang menjadi ikon Hong Kong, baru saja dijual Li dengan harga lebih dari 5 miliar dolar tahun lalu. Nilai penjualan yang menyentuh rekor ini mengindikasikan pasar properti masih panas di Hong Kong.
Induk perusahaan milik Li, CK Hutchison memiliki aset beragam di lebih dari 50 negara dan baru-baru ini merambah Eropa. Salah satu perusahaannya, Cheung Kong memiliki bisnis infrastruktur yang tersebar di China Daratan, Inggris, Kanada, dan negara-negara lain. Li memulai bisnisnya pada 1950 dengan membuat bunga plastik.
Per hari ini, kekayaan Li menurut Forbes mencapai 35,4 miliar dolar AS yang membuatnya menjadi orang terkaya ke-23 di dunia. Total pegawai CK Hutchison mencapai lebih dari 300.000 orang.
Di Indonesia, bisnis Li tersebar di sektor telekomunikasi lewat Tri Hutchison Indonesia, operator pelabuhan lewat Jakarta International Terminal International (JICT), Hutchison Port bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, dan ritel Watsons bersama PT Duta Intidaya Tbk.
Editor: Rahmat Fiansyah