Ini Profil Tadashi Yanai, Bos Uniqlo yang Jadi Orang Terkaya di Jepang
TOKYO, iNews.id - Tadashi Yanai kembali dinobatkan sebagai orang paling tajir di Jepang. Kekayaan bos Uniqlo mencapai 24,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp350 triliun.
Siapakah Yanai? Pria berusia 70 tahun ini merupakan Pendiri Fast Retailing, perusahaan induk ritel yang memiliki merek Uniqlo. Dia menggenggam 44 persen saham Fast Retailing.
Selain Uniqlo, Fast Retailing memiliki sejumlah merek lain di antaranya J Brand, Comptoir des Cotonniers, GU, PST, Theory, Princesse Tam Tam, dan Helmut Lang. Dari merek-merek inilah, Fast Retailing menjelma menjadi salah satu perusahaan ritel fesyen raksasa di dunia.
Yanai lahir tahun 1949, beberapa tahun setelah Jepang dibom atom oleh AS. Yanai muda sudah tertarik pada dunia bisnis. Dia menempuh pendidikan Ekonomi dan Ilmu Politik di Universitas Waseda, Tokyo dan lulus pada 1971.
Setelah lulus, Yanai bekerja di JUSCO Supermarket, menjual pakaian dan alat-alat dapur. Dia hanya bertahan setahun dan memilih hengkang untuk bekerja dengan ayahnya yang memiliki bisnis jahit pakaian.
Yanai membuka toko Uniqlo pertamanya pada tahun 1984 di Hiroshima. Tujuh tahun kemudian dia mengganti nama perusahaan ayahnya yang bernama Ogori Shoji menjadi Fast Retailing.

Di Jepang, kebanyakan toko Uniqlo biasanya ada di mal dalam ukuran kecil atau di pinggir jalan. Hal ini sejalan dengan branding produknya yang unisex, suburban, dan berada di mana-mana.
Pada awal tahun 2000-an, Uniqlo sudah populer di Jepang dengan penjualan hingga 26 juta potong pakaian dalam setahun. Padahal, populasi Jepang saat itu 120 juta orang.
Yanai membawa Uniqlo ekspansi ke luar negeri pada 2001. Dia membuka 21 toko di Inggris dan tiga toko di New Jersey, AS. Belum genap lima tahun, dia menutup sebagian besar tokonya, termasuk seluruh toko di NJ.
Dia kemudian mengubah strategi. Desain toko kecil dan pinggiran di Jepang tetap dipertahankan, tapi toko di luar negeri dibuat mewah. Di AS, dia meluncurkan toko di New York. Strategi ini berbuah hasil.

Fast Retailing saat ini berada di posisi ketiga di dunia dalam hal penjualan di bawah Zara (Spanyol) dan H&M (Swedia). Pada 2016, perusahaan tersebut menggeser GAP yang sebelumnya ada di posisi ketiga.
Kesuksesan Fast Retailing tidak terlepas dari tangan dingin Yanai. Pria kelahiran Yamaguchi itu cukup agresif melakukan ekspansi bisnis dalam sepuluh tahun terakhir. Hal ini membuat merek-mereknya, terutama Uniqlo hadir berbagai tempat, termasuk Indonesia.
Selain mengedepankan desain global lewat Uniqlo, Yanai juga menggandeng sejumlah desainer dunia lewat mereknya. Salah satunya Helmut Lang, desainer Austria. Merek ini menjadi andalan Fast Retailing untuk fesyen bergaya Eropa di samping Comptoir des Cotonniers dan Princess Tam Tam yang bergaya Prancis.
Editor: Rahmat Fiansyah