Ini Strategi Global Mediacom untuk Hadapi Penurunan Permintaan
JAKARTA, iNews.id - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menyiapkan sejumlah strategi untuk menyikapi perubahan ekonomi yang tidak sebaik dulu. Direktur Utama Global Mediacom Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan, perubahan-perubahan tersebut mudah terbaca dari belanja iklan di perusahaan media.
Hary mengatakan, belanja iklan nasional baik digital maupun non-digital ada kecenderungan mengalami penurunan. Artinya, produksi dari para perusahaan-perusahaan juga melemah akibat permintaan yang menurun.
"Kalau permintaan turun, produksi turun, akhirnya belanja iklan itu juga turun. Dari sini kita melihat konsumsi masyarakat itu menurun. Oleh karenanya kami melakukan kiat-kiat baru, sehingga di dalam MNC Group dibagi menjadi dua untuk supaya bisa bekerja lebih cepat, lebih hands-on, dan tentunya lebih efisien dan banyak post-cutting juga," ucap Hary dalam paparannya pada RUPS Tahunan BMTR di iNews Tower, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Hary menambahkan, pembagian tersebut secara overall yakni media dan entertainment. Kiat-kiat mulai dilakukan dalam beberapa bulan belakangan dengan pertumbuhan pelanggan dari sisi digital yang naik secara signifikan.
Peningkatan strategi yang diterapkan dalam beberapa bulan membuahkan hasil dalam Vision+. Jumlah trafik transaksi meningkat pesat di Januari-Mei 2024 meningkat lebih 2 juta transaksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya 200.000 transaksi.
"Saya rasa yang ingin saya garis bawahi, dalam era ekosistem yang berubah, kita harus mampu untuk juga melakukan terobosan-terobosan yang inovatif sehingga menghasilkan penghasilan-penghasilan baru yang tentunya tergantung dari penghasilan, sumber-sumber penghasilan yang sebelumnya," katanya.
Perlu diketahui, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) telah menyelenggarakan RUPST pada hari ini dan memutuskan keuntungan Perseroan sebesar Rp1 miliar dibukukan sebagai laba ditahan.
Keputusan tersebut dilakukan untuk meningkatkan permodalan dan memperlancar ekspansi BMTR, sesuai dengan tren yang berkembang di industri media dan hiburan, khususnya pada sektor digital.
Selain itu, RUPST menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris, untuk menunjuk Akuntan Perusahaan Publik Independen untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 serta memberikan wewenang dan kuasa penuh kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik Independen tersebut.
Perseroan juga berhasil menyelesaikan Penawaran Umum (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap 2 Tahun 2024 (Obligasi) dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap 2 Tahun 2024 (Sukuk) sebesar Rp650 miliar untuk Obligasi dan Rp650 miliar untuk Sukuk.
Tidak terdapat perubahan pada komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sampai dengan ditutupnya rapat.
Editor: Aditya Pratama