Ini Top 5 Kota Terkaya di Indonesia, Nomor 3 dari Indonesia Timur
JAKARTA, iNews.id - Ada top 5 kota terkaya di Indonesia berdasarkan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Salah satu di antaranya berasal dari Indonesia Timur.
Deretan kota terkaya di Indonesia berdasarkan PDRB tersebut dihitung Badan Pusat Statistik (BPS) dan telah mengikuti standar sistem neraca nasional 2008. Cara menghitung PDRB per kapita adalah menjumlah pendapatan dibagi dengan total penduduk masing-masing daerah dalam kurun waktu satu tahun.
BPS menghitung tingkat kemakmuran suatu wilayah dengan melihat PDRB-nya. PDRB merupakan indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Berikut top 5 kota terkaya di Indonesia berdasarkan perhitungan PDRB:
1. DKI Jakarta
Pada 2022, PDRB atas dasar harga berlaku di Jakarta mencapai Rp3.186 triliun. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan sebesar Rp273,92 triliun dibandingkan dengan 2021 yakni Rp2.912 triliun.
Dengan capaian tersebut, PDRB DKI Jakarta menyumbang 16,64 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kontribusi yang cukup besar tersebut, menjadikan perekonomian Jakarta pendorong utama pertumbuhan makro ekonomi nasional.
Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami peningkatan, dari Rp1.856 triliun pada 2021 menjadi Rp1.953 triliun pada 2022. Capaian ini
menunjukkan bahwa perekonomian Jakarta mengalami pertumbuhan sebesar 5,25 persen selama 2022.
Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh adanya peningkatan mobilitas dan aktivitas masyarakat dibandingkan 2021 sehingga berdampak pada peningkatan kinerja di hampir seluruh lapangan usaha.
2. Surabaya
Secara total, PDRB Kota Surabaya atas dasar harga berlaku pada 2022 dibanding 2021 mengalami kenaikan Rp65,38 triliun, yakni dari 590,22 triliun menjadi Rp655,61 triliun.
BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya selama lima tahun terakhir masing-masing sebesar 6,19 persen (2018), 6,09 persen (2019), -4,85 persen (2020), 4,29 persen (2021) dan tumbuh 6,51 persen di tahun 2022.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya didominasi pertumbuhan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor. Dari sisi permintaan akhir, pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya didominasi pertumbuhan komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga (PK-RT), yang menyumbang lebih dari separuh total PDRB.
3. Makassar
Kota yang sebelumnya bernama Ujung Pandang ini, menjadi satu-satunya kota di wilayah Indonesia Timur yang masuk dalam jajaran top 5 kota terkaya di Indonesia. Nilai PDRB Kota Makassar atas dasar harga berlaku pada 2022 mencapai Rp208,94 triliun. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan sebesar Rp18,62 triliun dibandingkan dengan 2021 yang mencapai Rp190,32 triliun.
Peningkatan nilai PDRB ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kegiatan masyarakat sepanjang 2022, dimana
pembatasan kegiatan masyarakat sudah dilonggarkan sehingga aktivitas kegiatan ekonomi mulai bangkit kembali.
Hal ini mendorong meningkatnya produksi barang dan jasa di beberapa kategori lapangan usaha. Angka PDRB juga mengalami peningkatan dari Rp126,31 triliun pada 2021 menjadi Rp133,13 triliun pada 2022.
Hal ini menunjukkan selama 2022 Makassar mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,40 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan PDRB ini murni disebabkan oleh naiknya produksi barang dan jasa di beberapa kategori lapangan usaha.
4. Kediri
Nilai PDRB ADHB Kota Kediri selama kurun waktu 2018-2022 mengalami peningkatan. Pada 2018, PDRB ADHB Kota Kediri mencapai Rp127,71 triliun. Dalam rentang lima tahun, nilai tersebut mengalami peningkatan hingga mencapai Rp152,79 triliun pada 2022.
BPS mencatat peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponen pembentuknya mulai dari komponen
pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT, konsumsi pemerintah, PMTB, maupun ekspor dan impor.
Sedangkan PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku periode 2018-2022, secara umum mengalami peningkatan meskipun sempat mengalami penurunan pada 2020, yang tiap tahunnya berkisar antara Rp9-Rp12 triliun.
Adapun rincian Nilai PDRB Kota Kediri dalam 5 tahun terakhir, yaitu pada 2018 mencapai Rp 127,71 triliun, naik menjadi Rp139,24 triliun pada 2019. Kemudian naik lagi di angka Rp132,40 triliun di 2020. Selanjutnya, menjadi Rp141,46 triliun 2021. Lalu pada 2022 angkanya berada di posisi Rp152,79 triliun.
5. Medan
Pada periode 2018 - 2022 PDRB Kota Medan atas dasar harga Berlaku meningkat cukup signifikan, yakni sebesar Rp 222,48 triliun (2018), Rp 241,4 triliun (2019), Rp 242,19 triliun (2020), 254,7 triliun, (2021), dan Rp 280,15 (2022).
Peningkatan ini dipengaruhi baik oleh perubahan harga maupun perubahan volume. Peningkatan PDRB sisi produksi diikuti oleh peningkatan PDRB dari sisi permintaan akhir atau PDRB pengeluaran.
Itulah top 5 kota terkaya di Indonesia berdasarkan PDRB yang dihitung BPS. Apakah ada yang menjadi kota asal atau tempat tinggal kamu?
Editor: Jeanny Aipassa