Injourney Tata Ulang Fungsi Candi Borobudur Melalui Perayaan Waisak
MAGELANG, iNews.id - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney menata ulang fungsi Candi Borobudur sebagai destinasi warisan budaya, spiritual hingga edukasi dan konservasi, dengan memanfaatkan momentum perayaan Waisak.
Pernyataan itu, disampaikan Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney, Maya Watono, di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023).
“Jadi memang event ini adalah momentum katalis dari penataan ulang function (fungsi) dari Borobudur sebagai heritage tourism, heritage spiritual, edukasi dan konservasi,” kata Maya.
Dia menjelaskan, penataan ulang Candi Borobudur dinilai perlu karena momentum perayaan Waisak kali ini juga turut menggerakkan ekonomi daerah. Hal itu, terlihat dari akomodasi di wilayah sekitar Candi Borobudur penuh terisi.
“Homestay di sini, akomodasi di Jogja, sampai Semarang, Solo, penuh semua. Berdatangan dari mana-mana untuk menyaksikan dan memeriahkan acara ini,” ungkap Maya.
Dia mengungkapkan, perayaan Waisak di Candi Borobudur juga mencerminkan budaya masyarakat Indonesia sesungguhnya Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu bisa dilihat dari hangatnya sambutan kepada para biksu yang datang dalam tradisi thudong atau perjalanan spiritual.
“Jadi saya rasa ini selebrasi tidak hanya untuk acara Waisak, tapi memang untuk Indonesia, mencerminkan Indonesia yang sesungguhnya. Bangkitnya semangat keberagaman,” ungkap Maya.
Dia menyampaikan, penataan ulang perlu dilakukan untuk menentukan posisi yang tepat bagi Candi Borobudur serta target wisatawan yang diincar.
“Itu yang tadi saya bilang positioning Borobudur untuk ke depan, wisata seperti apa yang cocok untuk Borobudur. Apakah wisata heritage, cultural, spiritual, dan wisatawannya dari mana, apakah dari South East Asia, dan lain sebagainya, itu kan harus kita tata ulang,” tutur Maya.
Pernyataan serupa disampaikan Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Hetty Herawati.
Menurut dia, Asia merupakan pasar wisata spiritual atau ziarah yang besar untuk digarap, dan sebagai salah satu keajaiban dunia, Candi Borobudur memiliki daya tarik.
Sambutan hangat warga dan antusiasme masyarakat untuk turut menyaksikan dan menyukseskan prosesi perayaan Waisak dinilai akan jadi langkah awal pengembangan destinasi tersebut.
“Kita bukan melihat (tidak hanya) nilai spiritual, tapi nilai universal dari Borobudur. Kan Borobudur punya banyak wisdom (kearifan) soal nilai-nilai kehidupan,” ungkap Hetty.
Dia menuturkan, meski baru berada di level 60-80 persen pulih dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, pertumbuhan jumlah pengunjung situs agama Buddha itu cukup menggembirakan. Terlebih, saat ini pihaknya tengah fokus untuk mendorong kualitas, bukan sekadar jumlah pengunjung.
“Saat ini kita fokus kualitas, membangun story telling, salah satunya dengan Waisak ini, kita banyak story yang bisa kita bangun sehingga soul dari Borobudur ini yang kita kembangkan. Kita ingin orang datang ke sini bisa terinspirasi dengan soul-nya Borobudur,” kata Hetty.
Editor: Jeanny Aipassa