Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Awas Macet, Ada Perbaikan Jalan Tol JORR-S dan Akses Tanjung Priok
Advertisement . Scroll to see content

Integrasi Transaksi Tol JORR Diklaim untuk Tingkatkan Layanan

Minggu, 24 Juni 2018 - 14:11:00 WIB
Integrasi Transaksi Tol JORR Diklaim untuk Tingkatkan Layanan
ilustrasi. (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus menyosialisasikan kebijakan integrasi transaksi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR) yang sebelumnya ditunda.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, sosialisasi tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat karena banyak pengguna jalan tol yang menganggap kebijakan ini sebagai kenaikan tarif tol.

“Integrasi pada intinya adalah untuk peningkatan layanan melalui penyederhanaan sistem transaksi dengan tarif tunggal. Saat ini transaksi dilakukan 2 sampai 3 kali dikarenakan pembangunan JORR dilakukan secara bertahap dan operator/BUJT juga berbeda,” ujarnya lewat keterangan tertulis, dikutip Minggu (24/6/2018).

Namun, kata Arie, saat ini tol JORR sudah tersambung seluruhnya. Dengan begitu, kebijakan integrasi transaksi tol akan membuat sistem menjadi terbuka di mana pengguna hanya satu kali membayar tol. Dia membantah kebijakan ini untuk meningkatkan pendapatan (revenue) pengelola tol atau BUJT.

“Revenue yang diperoleh oleh BUJT tentunya akan dikontrol dan dilaporkan secara berkala kepada Menteri PUPR, serta kepada masyarakat luas sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas,” ucapnya.

Selain itu, Arie menambahkan, integrasi transaksi tol merupakan langkah menuju Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol tanpa berhenti yang ditargetkan berlaku di semua ruas tol mulai tahun 2019. Dengan integrasi, transaksi tol dilakukan hanya satu kali dengan tarif untuk kendaraan golongan satu Rp15.000 untuk seluruh ruas tol JORR sepanjang 76,43 km yang terdiri dari 4 ruas dengan 9 seksi. 

Tol JORR terdiri dari Seksi W1 (Penjaringan-Kebon Jeruk), Seksi W2 Utara (Kebon Jeruk-Ulujami), Seksi W2 Selatan (Ulujami-Pondok Pinang), Seksi S (Pondok Pinang-Taman Mini), Seksi E1 (Taman Mini-Cikunir), Seksi E2 (Cikunir-Cakung), Seksi E3 (Cakung-Rorotan), Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E-1, E-2, E-2A, NS (Rorotan-Kebon Bawang), dan Jalan Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dengan sistem pembayaran terintegrasi, sebanyak 61 persen pengguna tol JORR akan diuntungkan karena membayar tarif lebih murah dari sebelumnya. Sebanyak 61 persen pengguna tol itu adalah mereka yang menempuh jarak jauh atau yang biasanya melakukan lebih dari satu kali transaksi di beberapa gerbang tol. Di sisi lain, untuk pengguna tol jarak dekat akan membayar lebih mahal dari tarif sebelumnya. 

“Ada 38 persen pengguna jalan yang akan membayar lebih mahal. Namun kita kembali melihat esensi pembangunan jalan tol adalah untuk memfasilitasi kebutuhan pergerakan jarak jauh dan angkutan logistik," katanya.

Untuk lalu lintas jarak dekat, kata Arie, masyarakat mempunyai pilihan melalui jalan arteri yang kualitasnya juga akan ditingkatkan secara bertahap. Masyarakat nantinya bisa  mempertimbangkan secara rasional apakah besaran tarif tol yang dibayar akan memberikan manfaat ekonomi dalam bentuk waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan dengan penggunaan jalan arteri.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut