Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemnaker Rayu Manajemen Ban Michelin Batalkan PHK
Advertisement . Scroll to see content

Intel bakal PHK 15.000 Karyawan dan Tunda Bayar Dividen

Minggu, 04 Agustus 2024 - 06:40:00 WIB
Intel bakal PHK 15.000 Karyawan dan Tunda Bayar Dividen
Produsen chip AS, Intel bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15.000 karyawan. (Foto: intel.com)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Produsen chip Amerika Serikat (AS), Intel bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15.000 karyawan. Hal ini dilakukan untuk peningkatan kinerja dalam upaya mengejar pesaing.

Mengutip BBC, saham Intel anjlok hingga 20 persen setelah mengumumkan rencana pemangkasan karyawan. Selain itu, perusahaan juga melaporkan penurunan penjualan pada laporan keuangan terbaru.

Intel juga telah memangkas rencana investasi dan akan menangguhkan pembayaran dividen.

Adapun, Intel tengah berjuang di industri chip karena pergeseran pasar yang beralih ke pesaingnya, Nvidia, yang dikenal dengan chip AI yang canggih

Perusahaan itu mengatakan, penjualan turun 1 persen pada kuartal II 2024 dan diperkirakan kinerja perusahaan pada paruh kedua tahun ini akan lebih buruk dari yang diharapkan.

"Pendapatan kami belum tumbuh seperti yang diharapkan dan kami belum sepenuhnya mendapatkan manfaat dari tren yang kuat, seperti AI," ucap CEO Intel Pat Gelsinger dalam memo kepada staf dikutip, Minggu (4/8/2024).

Laporan kinerja Intel juga berdampak pada saham-saham raksasa teknologi lainnya, dan berkontribusi pada penurunan tajam di pasar saham Asia.

Indeks saham Nikkei Jepang ditutup turun 5,8 persen, penurunan terbesar sejak Maret 2020 pada awal pandemi, dengan perusahaan-perusahaan teknologi Jepang termasuk yang paling merugi.

Selain itu, survei yang mengecewakan terhadap perusahaan manufaktur AS memicu kekhawatiran bahwa ekonomi sedang melemah dan telah meningkatkan minat terhadap angka pekerjaan AS terbaru.

Hal ini menandai perlambatan dari kuartal sebelumnya dan diperkirakan akan terus melemah dalam beberapa bulan mendatang yang memberikan tekanan pada margin. 

"Mereka benar-benar harus mengurangi pengeluaran untuk pusat datanya dan berjuang untuk mengambil alih pasar dari penyedia lain. Jadi, ini benar-benar mengejutkan pasar," ujar Direktur Investasi JM Finn, Lucy Coutts. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut