Intip Strategi Bisnis HAUS, Omset Mencapai Rp20 Miliar
JAKARTA, iNews.id - Mengintip strategi bisnis HAUS, minuman kekinian yang berkembang pesat, memang menginspirasi siapapun yang ingin merintis bisnis.
Bicara tentang strategi bisnis HAUS tak bisa lepas dari sosok Gufron Syarif. Dia merupakan salah satu orang di balik kesuksesan minuman kekinian yang digrandrungi generasi milenial karena harganya yang terjangkau.
Ternyata, ide untuk terjun ke bisnis minuman kekinian datang saat Gufron Syarif bertemu dengan temannya yang sukses meraup keuntungan dari bisnis ayam goreng yang menyasar kelas middle low.
Setelah berbincang-bincang dengan temannya, Gufron Syarif kemudian berpikir produk apa yang bisa dijualnya untuk menjangkau pasar middle low.
Dia kemudian melakukan riset mengenai pengeluaran segmen midle low untuk makanan dan minuman. Hasilnya, Gufron Syarif kemudian memutuskan untuk terjun ke bisnis minuman kekinian dengan harga terjangkau, yakni antara Rp5.000 hingga Rp15.000.
Lelaki yang tamat kuliah dari salah satu perguruan tinggi di Australia itu, kemudian mengajak beberapa temannya untuk merintis bisnis minuman kekinian.
Mereka menggunakan merek HAUS yang menawarkan segala jenis produk yang berbahan dasar teh atau kopi yang sedang tren di pasar dengan menyasar segmen middle low. Varian rasa yang ditawarkan juga sangat beragam mulai dari thai tea, green tea, es kopi susu, black oreo cheese, dan sebagainya.
HAUS mulai membuka gerai pertama di dekat kampus Bina Nusantara, Kemanggisan, Jakarta Barat. Uniknya pembukaan gerai pertama HAUS dilakukan justru pada saat malam takbiran, menjelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2018.
Ternyata Gufron Syarif sengaja membuka gerai pertama HAUS pada saat malam takbiran karena ingin mengetes apakah teman-temannya serius atau tidak dalam menjalankan bisnis. Pasalnya, kebanyakan orang ingin berbisnis tapi gak mau ikutan capek.
Gufron Syarif menilai kalau teman-temannya rela membuka gerai di momen dimana mereka biasanya berkumpul bersama keluarga, artinya mereka serius berbisnis.
Di hari pertama gerai HAUS dibuka, ternyata responnya bagus dan mencapai omzet Rp1,5 juta. Di hari kedua, yaitu saat Hari Raya Idul Fitri, sehabis bersilaturahmi dengan keluarga, Gufron Syarif bersama teman-temannya langsung membuka gerai HAUS! dan omzetnya meningkat lagi mencapai Rp2 juta.
Kemudian di hari kedua lebaran, omzet terus bertambah menjadi 4 juta rupiah. Pemicunya, anak-anak yang keliling berlebaran, menghabiskan uang yang mereka peroleh daramplop lebaran untuk membeli minuman HAUS yang harganya murah, yakni sekitar Rp 5.000 hingga Rp15.000.
Setelah pencapaian tersebut, Gufron Syarif memberikan target harus mampu menjual 400 ratus gelas dalam sehari. Hal ini disebabkan harga modal HAUS itu cukup tinggi, mencapai 50 persen di setiap gelasnya.
Gufron Syarif juga terus mencari ide untuk menciptakan produk minuman kekinian dengan rasa baru. Uniknya, dia mempelajari menu-menu baru minuman kekinian melalui saluran YouTube.
Dia juga terus mengawasi jalannya bisnis, bertemu langsung dengan pelanggan dan meminta masukan, serya ikut memonitor operasional. Hanya dalam dua bulan merintis usaha, Gufron Syarif dan teman-temannya memutuskan membuka gerai HAUS yang kedua.
Gufron Syarif mengungkapkan, ada yang menarik dari sistem bisnisnya HAUS dimana sejak awal keempat founder tidak keluar uang sepeserpun.
Jadi, di setiap gerai HAUS yang dibuka, maka akan ada investor pasif di baliknya. Di gerai selanjutnya, investor pasifnya pun beragam, mulai dari founder dari HAUS, keluarga, teman terdekat, hingga dibuka franchise untuk umum.
Hanya dalam dua tahun merintis bisnis, Gufron Syarif dan teman-temannya dapat membuka 113 cabang HAUS di wilayah Jabodetabek dan Bandung dengan omzet mencapai Rp20 miliar.
Gufron Syarif menargetkan pada 2021-2023, HAUS akan menambah gerai di sekitar Jawa dan Bali. Lalu pada 2024, ekspansi gerai ditargetkan menjangkau Sumatera dan 2025 di sekitar wilayah Kalimantan serta Sulawesi. Adapun pada 2026, perusahaan membuka kemungkinan ekspansi gerai di luar negeri, khususnya Asia Tenggara.
Dalam unggahan di Instagramnya, Gufron Syarif mengatakan alasan HAUS bisa sampai sebesar sekarang ini, karena tim yang kompeten dan memiliki visi yang sama.
"Carilah partner yang mau komitmen dan punya kompetensi, karena kalau tidak ya enggak akan bisa," ujar Gufron Syarif.
Dari kisah Gufron Syarif, dapat disimpulkan strategi bisnis HAUS hingga bisa berkembang pesat seperti sekarang ini, adalah :
Demikian strategi bisnis HAUS! yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin merintis bisnis. Selamat mencoba.
Editor: Jeanny Aipassa