Investasi Migas Semester I Masih Rendah, Baru 39,7 Persen dari Target
JAKARTA, iNews.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, investasi hulu migas masih rendah. Pada semester I tahun ini, capaian investasi di hulu migas baru mencapai 4,92 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp71,3 triliun.
Capaian tersebut baru 39,7 persen dari target 2021 sebesar 12,38 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
"Untuk investasi hulu migas, kita mencapai 39,7 persen, yakni 4,92 miliar dolar AS dari target tahunan 12,28 miliar dolar AS," kata kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Jumat (16/7/2021).
Dia menuturkan, investasi sektor hulu migas menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya, berkembangnya energi baru terbarukan, sehingga investasi di migas semakin kompetitif.
"Di samping dengan adanya isu-isu energi baru terbarukan, beberapa pemain-pemain migas dunia konsentrasi pada portofolio-portofolio masing-masing, tentunya ini menjadi tarik-menarik untuk bagaimana membuat iklim investasi menjadi lebih kompetitif," ujarnya.
Sementara capai penerimaan negara dari hulu migas mencapai 6,67 miliar dolar AS. Angka itu sekitar 91,7 persen dari target akhir tahun sebesar 7,28 miliar dolar AS.
Adapun realisasi produksi siap jual atau lifting migas dalam enam bulan tahun ini rata-rata 1.636,23 MBOEPD atau 95,6 persen dari target APBN 2021 sebanyak 1.711,78 MBOEPD. Dari jumlah itu, lifting minyak sebanyak 667.000 barel minyak per hari (BOPD) atau 95 persen dari target APBN sebesar 705.000 BOPD, dan realisasi gas mencapai 5.638 MMSCFD atau 96,3 persen.
Editor: Jujuk Ernawati